Seperti yang diwartakan sebelumnya, situs web operator selular Telkomsel menjadi korban tindakan hacker yang usil. Mendapati situsnya diretas dan diubah tampilan mukanya, Telkomsel pun langsung mengalihkan alamat situs miliknya ke Uzone dan menyampaikan permohonan maaf. "Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan dalam mengakses website resmi Telkomsel www.telkomsel.com," kata Vice President Corporate Communications Telkomsel, Ia menambahkan, "Saat ini tim sedang melakukan penelusuran dan perbaikan yang dibutuhkan agar pelanggan dan masyarakat bisa segera mengakses website tersebut." Untuk diketahui, situs web Telkomsel belum dapat diakses sejak Kamis malam (27/4/2017) hingga saat ini. Hacker mengubah bagian deskripsi singkat dan tampilan muka (deface) situs web Telkomsel. Situs web Telkomsel tak bisa diakses menggunakan Chrome, dan peramban buatan Google itu memberi peringatan soal keamanan. PT Solid Gold Berjangka Solid Gold Berjangka
0 Comments
PT SOLID GOLD BERJANGKA - Hubungan Korea Utara & Amerika Serikat saat ini semakin memanas. Terlebih saat AS melancarkan serangan senjata rudal ke Suriah, negara sekutu Korut, sbg balasan atas serangan senjata kimia di Suriah yg menewaskan puluhan warga sipil. Tak hanya itu, uji coba senjata nuklir yg dilakukan Korut belakangan ini, membuat AS semakin meradang. Banyak yg memprediksi akan terjadi perang antara kedua negara tersebut. Mantan Duta Besar AS untuk China, Max Baucus, mengatakan jika sampai AS melakukan serangan rudal ke Korut maka konsekuensi mengerikan akan terjadi. "Setelah serangan yg dilakukan ke Suriah, seharusnya Presiden Donald Trump memiliki pertimbangan yg lebih matang lagi untuk menyerang negara otoriter." "Karena satu saja serangan rudal AS ke Korut akan menimbulkan bencana yg sangat besar," kata dubes yg menjabat pada masa pemerintahan mantan Presiden Barack Obama itu. "Tapi saya yakin Pentagon, departemen negara bagian serta semua penasihatnya telah menjelaskan bahwa sebuah serangan rudal yg diprakarsai oleh AS saat ini akan benar-benar menimbulkan bencana & konsekuensi buruk." "Saya pikir dia cukup bijak untuk tidak menginginkan itu terjadi," sambungnya. Saat ini, Trump mengerahkan seluruh senator AS untuk berkumpul di Gedung Putih dlm rangka membahas tentang ancaman nuklir Korut. Sebab, di bawah kepemimpinan Trump AS menempatkan isu Korut di garda terdepan politik luar negerinya. "Selama 40 tahun bertugas di Kongres, saya tidak pernah mengingat ada pertemuan yg melibatkan 100 anggota untuk berkumpul di Gedung Putih membahas keamanan nasional," tuturnya. "Saya hanya bisa menduga presiden sedang mencoba untuk mengatur panggung tentang tindakan yg akan dilakukannya nanti, entah itu tindakan diplomatik atau mungkin jg militer." "Ini sangat luar biasa & mengejutkan," sambungnya. Baca Juga : 4 Fakta Miris Para Artis JAV | PT Solid Gold Berjangka Menurut Baucus, yg terpenting saat ini adalah upaya diplomatis yg seharusnya dilakukan oleh kedua negara.
Meski dia mengakui bahwa pada pemerintahan sebelumnya, AS merasa khawatir untuk duduk bersama dgn diktator Korut membicarakan masalah ini. Namun hal ini harus diubah di masa sekarang. "Perundingan diplomatik antara kedua negara jauh lebih penting saat ini," cetusnya. Pernyataan untuk saling serang antara AS & Korut memang kerap terjadi pada beberapa hari terakhir. Senin (23/4) lalu, Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, menjelaskan bahwa Washington akan "mendekat" jika Korut terus melakukan provokasi dgn kembali melakukan tes rudal nuklir. Sementara itu, kantor berita Korea Utara mengklaim bahwa pasukan militer Kim Jong-un dapat menghancurkan alutsista milik Trump dlm sekali serang dgn senjata buatannya. Dalam beberapa hari terakhir AS telah mengerahkan kapal perang & kapal selamnya ke Semenanjung Korea buat mengantisipasi rencana uji coba rudal nuklir Korut berikutnya. Militer AS jg mulai memasang sistem pertahanan rudal THAAD di Korea Selatan seiring meningkatnya ketegangan dgn Korea Utara. Sistem rudal THAAD dirancang untuk mengantisipasi & menghancurkan serangan rudal balistik jarak dekat & menengah. "Korea Selatan & Amerika Serikat sedang bekerja sama untuk mengoperasikan sistem THAAD untuk merespons ancaman rudal nuklir Korea Utara," kata pernyataan militer Korsel. (Prz - PT Solid Gold Berjangka) PT SOLID GOLD BERJANGKA - Angkatan bersenjata Korea Utara menggelar latihan menembak dlm rangka merayakan Hari Militer Nasional yg jatuh pada Selasa (25/4). Hal itu digelar bersamaan dengan latihan militer gabungan yg dilakukan negara tetangganya, Korea Selatan dengan Amerika Serikat, di Laut Timur. Latihan militer gabungan antara Korsel & AS itu jg diselenggarakan berkenaan dengan spekulasi uji nuklir Pyongyang yg ke-enam, guna merayakan 85 tahun berdirinya angkatan bersenjata Korut. Tapi, ternyata dugaan itu meleset. Korut tidak melakukan uji nuklir ataupun tes peluru kendali. Bahkan, mengutip AFP, Kementerian Pertahanan Korsel menyebut ‘tidak ada perkembangan lebih lanjut [di Korut]’. Di sisi lain, Kantor Berita Korsel Yonhap melaporkan sumber mereka di Pyongyang, menyebut Korut merayakan Hari Militer dengan ‘latihan menembak terbesar’, yg digelar di Kota Wonsan. Latihan itu jg disaksikan oleh Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un. Korut terus berambisi menciptakan rudal antarbenua yg bisa mencapai Amerika Serikat. Hal itu sontak mempertajam ketegangan antara kedua negara & membuat Washington semakin panas, hingga akhirnya AS mengirimkan kapal induk ke Semenanjung Korea. Di sisi lain, ancaman Korut selalu meningkat di musim semi, saat Korsel & AS melakukan latihan militer gabungan. Korut melihat hal itu sbg persiapan invasi. Bahkan, Harian Rodong Sinmun dari Korea Utara mengancam adanya ‘konsekuensi mengerikan’, jika AS terus melakukan provokasi yg memicu terjadinya serangan. Korut menjanjikan ‘hukuman paling brutal di darat, laut & udara’ tanpa peringatan ataupun pemberitahuan sebelumnya. Baca Juga : Shinta Bachir Dihujat Netizen Karena Foto Berbikini | PT Solid Gold Berjangka Bulan ini, Korut meluncurkan dua uji coba misil tanpa mengindahkan peringatan AS.
Presiden AS Donald Trump telah memperingatkan Korut, bahwa mereka akan melakukan invasi militer jika ujicoba nuklir dilakukan. Pada Senin (24/4), Trump memaksa Dewan Keamanan PBB untuk memperberat sanksi terhadap Pyongyang. Di sisi lain, kapal induk USS Carl Vinson yg dikirimkan AS, diperkirakan tiba di Semenanjung Korea akhir minggu ini. USS Carl Vinson akan ikut ambil bagian dlm latihan militer gabungan bersama Korsel & merupakan ‘demonstrasi kekuatan Korsel & AS akibat provokasi Korut’. Latihan itu akan berlokasi di Laut Timur, sebutan Korsel bagi Laut Jepang. Selain Korsel & AS, Jepang jg akan ikut serta dlm latihan militer gabungan tersebut. Selain kapal induk, kapal selam berkekuatan nuklir AS, USS Michigan jg disebut merapat ke Busan, Selasa (25/4). USS Michigan dibangun untuk membawa rudal balistik & rudal jelajah Tomahawk yg mampu melakukan serangan presisi terhadap fasilitas nuklir Korut, kata Yonhap. Namun Angkatan Laut Korea Selatan menyebut kunjungan kapal selam tersebut sbg ‘rutinitas’, bukan ambil bagian dlm latihan gabungan. (Prz - PT Solid Gold Berjangka) PT SOLID GOLD BERJANGKA - Korea Utara akan menguji coba rudal setiap minggu, meskipun mendapat kecaman internasional & terjadi ketegangan militer dgn Amerika Serikat. Penegasan itu diutarakan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Han Song-ryol, dlm wawancara khusus dgn wartawan BBC John Sudworth di Pyongyang. "Kami akan melakukan uji coba rudal lagi setiap minggu, setiap bulan & setiap tahun," kata Han Song-ryol. Ditambahkannya bahwa Korea Utara yakin senjata nuklir yg dimilikinya 'melindungi' negara itu dari ancaman aksi militer Amerika Serikat. "Jika Amerika Serikat ceroboh dgn melancarkan tindakan militer, itu berarti akan ada perang habis-habisan sejak hari pertama," tegas Han Song-ryol. Pemerintah Korea Utara menganggap Amerika sbg agresor. Sebelumnya wakil presiden Amerika Serikat, dlm rangkaian kunjungan ke Asia, memperingatkan Korea Utara untuk tidak menguji kesabaran Amerika. Pence mengatakan 'era kesabaran strategis' dgn Korea Utara telah berakhir. Kunjungan wakil presiden Amerika ini mencakup Korea Selatan, Jepang, Indonesia & Australia. Pence tiba di ibu kota Korea Selatan, Seoul, pada Minggu (16/04), beberapa jam setelah Korea Utara melakukan uji coba rudal yg berakhir gagal. Baca Juga : Aurel Hermansyah Pamer Belahan Payudara | Solid Gold Dalam kunjungannya ke Jepang pada Selasa (18/04), Mike Pence menyebut pemerintah Korea Utara sbg 'ancaman paling besar' terhadap kawasan.
Dia menegaskan kembali bahwa meskipun Amerika & sekutu-sekutunya akan menerapkan tekanan ekonomi, 'semua opsi dipertimbangkan' dlm menghadapi Pyongyang. Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat belakangan di tengah retorika panas yg disuarakan oleh Korea Utara & Amerika Serikat. "Jika Amerika Serikat merencanakan serangan militer terhadap kami, maka kami akan merespon dgn serangan nuklir penangkal, sesuai dgn gaya & metode kami," kata Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Han Song-ryol, dlm wawancara dgn BBC. Negara itu meningkatkan uji coba rudal & nuklir selama beberapa tahun belakangan, meskipun dikritik & dikenai sanksi oleh PBB. Tujuan uji coba itu adalah agar negara itu mampu menempatkan hulu ledak nuklir pada rudal balistik antarbenua yg dapat mencapai sasaran-sasaran di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat. Presiden AS Donald Trump sudah mengatakan hal itu tidak akan terjadi, & meningkatkan tekanan kepada Korea Utara yg terisolasi dari dunia luar. Amerika Serikat mengerahkan sejumlah kapal menuju Semenanjung Korea, termasuk kapal induk USS Carl Vinson. (Prz - PT Solid Gold Berjangka) PT SOLID GOLD BERJANGKA - Pemerintahan Donald Trump berupaya meredam suasana yg semakin meruncing di Semenanjung Korea dgn mengatakan kapal perangnya, sebenarnya menuju Australia untuk melakukan latihan militer bersama. Sebelumnya, Presiden Trump menyebut bahwa kapal perang AS tengah berlayar menuju ‘utara’ dari Singapura. Hal itu, ujar Trump, dilakukan guna menggertak Pyongyang agar menghentikan ujicoba nuklir, yg akan mereka lakukan untuk ke-enam kalinya. Keberadaan kapal perang AS yg tidak jauh dari pesisir Korea Utara membuat Kim Jong-Un berang. Dia menyebut negaranya siap berperang, bahkan tanpa ragu melakukan uji rudal usai perayaan hari besar & menggelar parade militer yg memamerkan ragam senjata baru, termasuk misil balistik bawah air & rudal antar benua. “Kami telah mengirimkan armada perang. Mereka sangat kuat,” kata Presiden Trump, awal April. Hal itu, ditambah pernyataan dari pejabat pemerintahan lainnya, termasuk Kepala Pentagon John Mattis, menimbulkan implikasi internasional bahwa AS siap melakukan intervensi militer ke Semenanjung Korea. Namun, Angkatan Laut AS menyatakan pada Rabu (19/4) bahwa kapal perang mereka sebenarnya tidak menuju Korea Utara, melainkan hendak mengarah ke Australia, guna melakukan latihan militer bersama angkatan laut Negeri Kanguru. Pejabat dari Kementerian Pertahanan pun menyebut USS Vinson tidak mungkin berada dekat Korea Utara hingga minggu depan. Di sisi lain, Juru Bicara Gedung Putih Sean Spicer menyebut bahwa kapal perang AS memang menuju Korea Utara. “Presiden mengatakan kita mengirimkan armada ke Semenanjung Korea." "Armada itu sedang menuju ke sana,” kata Spicer, Rabu (19/4). Baca Juga : Cita Citata Siap Rilis Single Baru di New York | SOLID GOLD Mattis, yg sedang berada di Arab Saudi, jg mengonfirmasi bahwa USS Vinson akan segera tiba di Semenanjung Korea.
“Kami tidak begitu saja menginformasikan agenda armada, tapi saya jg tidak ingin main-main & sembarangan mengubah jadwal,” kata dia. “USS Vinson akan menuju Semenanjung Korea & saya akan memastikan bahwa USS Vinson akan menjadi bagian dari pertahanan negara sekutu kami di Laut Pasifik.” Pernyataan yg kontras itu membuat analis & kritikus mengecam pemerintahan Trump atas miskomunikasi yg berbahaya. Mereka menyebut itu menciptakan persepsi bahwa AS hanya sekedar membual & tidak akan melakukan ancaman. Di sisi lain James Faeh, mantan Direktur Jenderal Pentagon di Korea saat pemerintahan Obama, menyebut pengiriman USS Vinson bukanlah keputusan mendadak. Apalagi mengingat AS telah menempatkan perangkat militer & puluhan ribu tentara di kawasan itu untuk menghadang Pyongyg, jika perlu. Faeh menambahkan miskomunikasi pemerintahan Trump terkait Korea Utara sangat berisiko & memperuncing suasana. Tapi, dia jg menyebut pengiriman armada ke arah kawasan jg bukan merupakan ‘keputusan yg luar biasa’. Korea Utara menggelar parade militer besar-besaran guna merayakan Hari Matahari & kelahiran pendiri negara Kim Il Sung, 15 April. Mereka jg berencana melakukan ujicoba nuklir untuk ke-enam kalinya. Tapi, ujicoba itu belum terlaksana. Alih-alih, Kim Jong-Un melakukan ujicoba rudal balistik yg meledak hanya beberapa saat setelah diluncurkan. (Prz - PT Solid Gold Berjangka) PT SOLID GOLD BERJANGKA - Media Rusia, Rossiya 1, menarik dukungannya terhadap Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Setelah mengelu-elukan kemenangan Trump dlm Pemilu, televisi nasional Rusia itu, menyebut 'Trump lebih menakutkan daripada Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un'. Melansir Reuters, alasan televisi Kremlin tak lagi mengidolakan Trump karena dua serangan bom yg diluncurkan Presiden AS itu ke Suriah & Afghanistan. Hilangnya dukungan media Rusia terhadap Trump terlihat dari sikap pembawa berita Rossiya 1, Dmitry Kiselyov, yg alih-alih bernada positif, melainkan penuh sentimen negatif. Kiselyov, dlm laporannya usai kunjungan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson ke Moskow justru melontarkan kritik. “Dunia hanya tinggal seujung kuku dari perang nuklir,” papar Kiselyov. “Perang bisa meletus kapan saja akibat konfrontasi dari dua orang, Donald Trump & Kim Jong-Un." "Keduanya berbahaya, tapi siapa yg lebih berbahaya? Trump.” Sebelumnya, Kiselyov kerap memuji Trump karena independensinya dari arahan politik Amerika Serikat. Namun kini pandangan itu berubah. Trump, ujar Kiselyov, ‘lebih impulsif & tidak bisa ditebak’ dibandingkan Kim Jong-Un. Selain itu, dia jg menyebut keduanya punya kekurangan yg fatal, yakni keterbatasan pengetahuan hubungan internasional, tidak bisa ditebak & siap perang. Kim Jong-Un, menurut Kiselyov, lebih ‘jinak’ dibanding Trump karena masih terbuka untuk berdialog, tidak menyerang negara lain & tidak mengirimkan kapal perang ke pesisir AS. “Kim Jong-Un ada di rumahnya sendiri. Dia tidak merencakan untuk menyerang siapapun,” tegas Kiselyov. Dia jg menyindir posisi Ivanka Trump yg kini berkantor di Gedung Putih & menjadi asisten pribadi bagi ayahnya. Baca Juga : Demi Totalitas, Nikita Mirzani Berfoto Nyaris Telanjang | PT Solid Gold Berjangka Di sisi lain, Kremlin enggan menyebut pihaknya sepaham dgn Kiselyov.
Namun mengutarakan bahwa pendapat sang pembawa berita tidak sepenuhnya kontras dgn pemerintah. “Pendapat [Kiselyov] tidak selalu sama dgn pemerintah,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. Meskipun begitu, pendapat Kiselyov sedikitnya mengungkapkan ketidaksabaran Kremlin akan perilaku Trump, terutama dlm upayanya memperbaiki hubungan bilateral antara Washington & Moskow. Selain Rossiya 1, beberapa media lain jg tidak lagi bersikap ‘Trumpomania’. Bahkan, akibat hal itu, sentimen negatif warga Rusia terhadap Trump terus melonjak. Jajak pendapat yg diadakan lembaga survei nasional Rusia, VTsIOM menyebut sentimen negatif terhadap Trump meningkat dari tujuh menjadi 39 persen dlm satu bulan terakhir. Warga Rusia secara umum jg kehilangan kepercayaan & rasa hormat terhadap Trump. “Serangan rudal AS ke Suriah bagaikan siraman air dingin bagi warga Rusia,” kata Valery Fedorov, Direktur VTsIOM. “Perilaku agresif Trump meningkatkan sentimen negatif terhadap Amerika.” tambahnya. Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, melemparkan kritik pedas pada Pyongyang atas ‘uji nuklir gegabah’. Dia jg menegaskan agar Amerika Serikat lebih bisa menahan diri. “Saya harap aksi unilateral ke Suriah yg kita saksikan beberapa waktu lalu, tidak terjadi [di Korea Utara] & AS akan kembali pada janji kampanye Donald Trump [untuk tidak mencampuri urusan negara lain],” tutur Lavrov. (Prz - PT Solid Gold Berjangka) PT SOLID GOLD BERJANGKA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump 'meralat' pernyataannya soal NATO. Trump menyebut, Pakta Pertahanan Atlantik Utara itu tidak lagi usang. Pernyataan tersebut disampaikannya bertepatan dgn kunjungan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg ke Gedung Putih. Dalam kesempatan yg sama Trump mengatakan, ancaman terorisme telah menjadi poin penting aliansi negaranya dgn organisasi keamanan tersebut. Trump meminta agar NATO berbuat lebih banyak untuk membantu Irak & Afghanistan. "Sekjen & saya memiliki diskusi yg produktif tentang apa lagi yg akan dilakukan NATO untuk memerangi terorisme." "Saya mengeluh soal itu sejak lama & mereka telah berubah, sekarang mereka memerangi terorisme," ujar Trump. "Sebelumnya saya katakan NATO sudah usang. Tapi kini mereka tidak lagi usang," imbuhnya. Meski tampil lebih lunak, Trump tetap menyerukan agar negara-negara anggota NATO berkontribusi lebih banyak dana untuk organisasi itu. "Jika negara-negara membayar dgn adil & tidak hanya mengandalkan Amerika Serikat, kita semua akan jauh lebih aman," kata presiden ke-45 AS tersebut. Sementara itu, Stoltenberg mengucapkan terima kasih kepada Trump atas pertemuan yg disebutnya sangat baik & sangat produktif. Awal pekan ini, NATO menyambut Montenegro sbg anggota ke-29 mereka. Sebelum pertemuan antara Trump & Stoltenberg berlangsung, presiden AS itu beberapa kali mempertanyakan tujuan NATO. Ia jg mengeluhkan iuran keanggotaan yg dibayarkan AS sangat besar jika dibandingkan dgn negara-negara lain. Baca Juga : Femmy Permatasari Jadi Istri Kedua? | PT Solid Gold Berjangka Perbedaan sikap atas NATO ini bukan satu-satunya kejutan yg dihadirkan Trump di sepanjang Rabu 12 April waktu Washington.
Dalam sebuah wawancara dgn the Wall Street Journal, ia menyampaikan tidak akan lagi melabeli China sbg manipulator mata uang. Trump dlm berbagai kesempatan sebelumnya menuding China telah 'memperkosa' Amerika Serikat dgn kebijakan ekonomi yg mengerikan. Pernyataan tersebut dipicu defisit perdagangan antara AS & Tiongkok. Ayah lima anak itu menyebut China telah memanipulasi nilai mata uang untuk membuat ekspor mereka lebih kompetitif di pasar global. Tak dijelaskan apa yg menyebabkan perubahan sikap Trump. Pertemuan Trump & Stoltenberg di Gedung Putih berlangsung beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin selama kunjungannya ke Moskow. "Semuanya berjalan cukup baik." "Mungkin lebih baik daripada yg sudah diantisipasi," ungkap Trump mengomentari pertemuan Tillerson & Putin. "Saat ini kami sedang tidak akur sama sekali dgn Rusia." "Kita mungkin berada di titik rendah dlm hubungan dgn Rusia," jelas mantan pebisnis itu. Hubungan AS-Rusia tak terlepas dari situasi di Suriah. Moskow membela rezim Bashar al-Assad atas tudingan AS yg menyebut, penguasa Suriah itu melancarkan serangan kimia di Khan Sheikhun, Idlib. (Prz - PT Solid Gold Berjangka) PT SOLID GOLD BERJANGKA - Amerika Serikat tiba-tiba menembakkan 59 misil Tomahawk ke pangkalan militer Shayrat di Suriah, Jumat (7/4) sbg respons atas serangan senjata kimia yg menewaskan 90 orang, termasuk anak-anak, di Idlib. AS meyakini rezim Assad berada di balik serangan keji tersebut, kendati Presiden Bashar al-Assad langsung menyanggah hal itu. Banyak negara mengacungkan jempol atas intervensi militer AS, termasuk Israel & Arab Saudi, namun Iran & Rusia justru mencibir. Mereka menganggap aksi AS gegabah & melanggar ‘garis merah’. Menanggapi agresi AS, Pusat Komando Gabungan Assad & sekutunya di Suriah, segera memberi pernyataan bersama. “Apa yg dilakukan Amerika Serikat lewat serangan udara ke Suriah adalah pelanggaran garis merah." "Jika hal itu kembali terjadi kami akan merespon dgn tindakan tegas untuk setiap agresi atau pelanggaran garis merah, dari siapapun, & Amerika tahu kemampuan kami untuk merespon dgn baik," demikian pernyataan dari Pusat Komando Gabungan Suriah, dilaporkan AFP. Pusat Komando Gabungan itu menyebut bahwa serangan misil AS tidak akan mengendurkan upaya ‘membebaskan’ Suriah. Selain itu, kehadiran militer AS di utara Suriah jg dianggap sbg ‘pekerjaan’ ilegal. Bahkan, Putin & Pemimpin Iran, Hassan Rouhani, telah meminta adanya penyelidikan guna menginvestigasi lebih jauh serangan kimia tersebut. Di sisi lain, Presiden Donald Trump menyebut serangan AS ke pangkalan militer Shayrat, dekat Holms, adalah tindakan yg ‘mewakili dunia’. Pangkalan militer Shayrat diduga digunakan pasukan militer Suriah untuk menembakkan senjata kimia berupa gas beracun sarin, ke Khan Sheikhoun. Baca Juga : Farah Quinn Gelar Pesta Ulang Tahun Mewah di Mesir | PT Solid Gold Berjangka Adapun Menteri Pertahanan Inggris Sir Michael Fallon mengatakan bahwa Rusia, yg mendukung penuh pemerintahan Assad, harus bertanggung jawab atas serangan senjata kimia di Idlib.
“Moskow bertangung jawab terhadap semua nyawa yg hilang di Khan Sheikhoun,” kata Falcon. Damaskus & Moskow membantah tudingan tersebut. Mereka jg menegaskan bahwa seluruh senjata kimia yg dimiliki rezim Assad sudah dihancurkan pada 2013 silam, di bawah perjanjian internasional. Assad & sekutunya mengklaim bahwa serangan itu dilakukan kelompok pemberontak. Di sisi lain, pakar senjata menyebut bahwa fasilitas di pangkalan militer Shayrat terbukti telah menembakkan senjata kimia. Hal itu membuat AS, Inggris & Perancis semakin yakin bahwa Assad melakukan pembunuhan massal terhadap warganya sendiri. Kementerian Pertahanan Rusia mengeluarkan pernyataan bantahan. Mereka mengklaim serangan udara Suriah dari Shayrat ditujukan pada 'teroris' & menghantam gudang yg memproduksi & menyimpan gas beracun, yg diduga akan dikirimkan ke Irak. Hingga saat ini, Khan Sheikhoun sendiri masih diduduki kelompok jihadis. Selain itu, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan Moskow gagal menjalankan perjanjian internasional pada 2013 untuk menghancurkan seluruh senjata kimia di Suriah. “Kegagalan itu berkaitan dgn serbuan yg dilakukan AS & serangan senjata kimia itu jg secara garis besar karena Rusia gagal menjalankan perannya sbg bagian dari komunitas internasional,” ujar Tillerson dlm wawancaranya dgn ABC. Tillerson akan segera bertolak ke Moskow untuk berbicara dgn otoritas Rusia. Dia berharap Kremlin bisa bertindak lebih tegas terhadap Suriah & mempertimbangkan kembali aliansinya dgn Assad. “Karena setiap kali serangan keji terjadi, itu membuat Rusia terlibat semakin dlm & harus ikut bertanggung jawab,” tuturnya. (Prz - PT Solid Gold Berjangka) Santiago del Estero - Dua pembalap Repsol Honda Team, Marc Marquez dan Dani Pedrosa mengalami nasib sial pada seri kedua MotoGP. Keduanya terjatuh di Autodromo Termas de Río Hondo, Minggu (9/4/2017). Marquez terjatuh di lap keempat MotoGP Argentina. Memimpin balapan cukup jauh, sekitar 1,7 detik, Marquez justru terjatuh di tikungan kedua. Padahal, dia tidak dalam posisi tertekan. Sedangkan Pedrosa terjatuh di lap ke-15. Bos Team Principal Repsol Honda, Livio Suppo mengaku kecewa dengan hasil tersebut. Dia pun menyalahkan buruknya kualitas aspal di Autodromo Termas de Río Hondo. "Kami melihat Marquez memang melaju terlalu cepat. Pedrosa juga kehilangan keseimbangan karena mengalami insiden dengan Danilo Petrucci," ucap Suppo, dikutip dari GP One. "Sayangnya, Rio Hondo adalah lintasan yang aspalnya sangat licin dan banyak tonjolan yang membuat mereka melakukan kesalahan," katanya menambahkan. Suppo juga mengakui, motor Honda RC213V belum sempurna. Namun demikian, dia menegaskan bahwa Marquez dan Pedrosa tidak panik meski tertinggal dari dua pembalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales dan Valentino Rossi. "Saat ini, kedua pembalap tetap tenang dan tidak panik, meski motornya belum 100 persen sempurna. Kedua pembalap masih senang karena MotoGP 2017 masih awal," ujarnya mengakhiri. PT Solid Gold Berjangka PT SOLID GOLD BERJANGKA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan serangan rudal ke sebuah pangkalan udara Suriah. Pemerintah Iran mengutuk serangan rudal tersebut. "Iran mengutuk keras serangan sepihak spt itu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qasemi kepada kantor berita Iran, ISNA. "Langkah spt itu akan memperkuat para teroris di Suriah & akan memperumit situasi di Suriah & wilayah," imbuhnya. Serangan rudal AS itu dilakukan pada Kamis (6/4) malam waktu AS, atau Jumat (7/4/) dini hari, sekitar pukul 03.45 waktu setempat. Sedikitnya 59 rudal Tomahawk ditembakkan dari dua kapal perang AS, USS Porter & USS Ross, yg siaga di Laut Mediterania. Rudal-rudal itu ditembakkan secara terarah pada pesawat tempur, landasan udara & pusat pengisian bahan bakar di pangkalan udara Shayrat. Seorang sumber militer Suriah, spt dilansir AFP, mengakui serangan AS itu mengenai salah satu pangkalan udara mereka & memicu kerusakan. Serangan rudal AS itu diperintahkan Trump untuk merespons serangan kimia di Khan Sheikhun, Provinsi Idlib yg menewaskan lebih dari 80 orang, termasuk puluhan anak-anak. Pangkalan udara Shayrat dipilih sbg target serangan AS karena pangkalan udara itu merupakan asal pesawat yg menjatuhkan bom-bom kimia di Khan Sheikhun. Baca Juga : Makin Seksi & Ramping, Kakak Bunga Zainal Bikin Pangling | PT Solid Gold Berjangka Untuk mengaitkan serangan rudal AS dgn serangan kimia di kota Khan Sheikun, Provinsi Idlib, Pentagon menunjukkan foto hasil pelacakan radar.
Foto radar itu menunjukkan sebuah pesawat tempur Suriah meninggalkan pangkalan udara Shayrat & mengudara ke area Khan Sheikhun yg menjadi lokasi serangan kimia pada Selasa (4/4) waktu setempat. Foto kedua yg ditunjukkan Pentagon, menampilkan kawah bekas ledakan bom yg ada di pangkalan udara Suriah tersebut. Rezim Suriah telah membantah melakukan serangan kimia tersebut & menuduh pemberontak sbg dalang serangan keji itu. Lebih dari 80 orang tewas termasuk puluhan anak-anak dlm serangan kima yg diyakini menggunakan gas saraf sarin tersebut. (Prz - PT Solid Gold Berjangka) |
Visit Us
Archives
June 2021
Categories
All
|