Solid Gold - Para pemimpin Rusia mengancam untuk melepaskan serangan nuklir jika Amerika Serikat (AS) atau sekutunya, NATO, memasuki wilayah Crimea di Ukraina. Demikian sejumlah komentar yang muncul baru-baru ini sebagai tanggapan atas peningkatan penumpukan militer pasukan Barat di wilayah tersebut.
Seorang anggota parlemen Rusia, Vyacheslav Alekseyevich Nikonov, mengatakan pejabat militer telah membahas kesedian Moskow untuk menggunakan senjata nuklir dalam sebuah konflik dengan pemimpin militer NATO. Ia mengatakan hal itu dalam sebuah pertemuan para pejabat keamanan internasional. "Mengenai masalah ekspansi NATO di perbatasan kita, pada suatu waktu saya mendengar dari militer Rusia dan saya pikir mereka benar, jika pasukan AS, pasukan NATO berada di Crimea, di Ukraina timur, Rusia tidak akan menahan diri menggunakan nuklir jika terjadi konflik militer pada tahap awal konflik," kata Nikonov seperti dikutip dari IB Times, Rabu (31/5/2017) Nikonov kemudian mengkonfirmasi bahwa pejabat militer Rusia siap untuk menggunakan senjata nuklir jika terjadi konflik di wilayah Crimea yang diperebutkan. "Pemimpin militer Rusia telah membahas kesediaan Moskow untuk menggunakan senjata nuklir dalam sebuah konflik dengan para pemimpin militer di NATO, sebagai bagian dari percakapan yang lebih luas dan semakin diperdebatkan mengenai perluasan aliansi tersebut," seperti dilaporkan media Defense One. Seperti diketahui, AS dan NATO telah sepakat untuk menyebar pasukan di sejumlah wilayah perbatasan Rusia dan negara Baltik. Baik AS dan NATO beralasan hal itu dilakukan untuk mencegah invasi Rusia ke sejumlah negara Eropa pasca aneksasi Crimea dari Ukraina. Solid gold PT Solid Gold Berjangka
0 Comments
PT SOLID GOLD BERJANGKA - Sejumlah pakar menyebut peluncuran peluru kendali Korea Utara yg tampaknya sukses, akhir pekan lalu. Mengindikasikan kemajuan signifikan dlm upaya negara tersebut membuat rudal balistik antarbenua atau ICBM. Negara terisolasi itu berkoar, Senin (15/5), bahwa peluncuran yg dipimpin langsung oleh Kim Jong-un itu bertujuan untuk memverifikasi kemampuan untuk membawa "hulu ledak nuklir berat berskala besar." Kim menuding Amerika Serikat mengintimidasi negara-negara yg tidak mempunyai senjata nuklir & memperingatkan Washington bahwa wilayahnya berada dlm jangkauan serangan Korea Utara. Demikian dilaporkan kantor berita pemerintah KCNA sebagaimana dikutip Reuters. Walau demikian, Komando Pasifik Amerika Serikat menyatakan tipe rudal itu "tidak konsisten" dgn ciri-ciri ICBM & Korea Selatan menganggap remeh kemajuan teknis yg diklaim Korut. "Kami meyakini kemungkinan itu kecil," kata Roh Jae-cheon, juru bicara Staf Gabungan Korea Selatan. Rudal tersebut jatuh di laut dekat Rusia, Minggu. Washington menyebut peluncuran itu sbg pesan untuk Korea Selatan, selang beberapa hari setelah presiden barunya berjanji akan mengajak Pyongyang berdialog. Presiden Moon Jae-in merespons dgn mengimkan utusan khusus ke Amerika Serikat, China, Jerman, Jepang & Rusia untuk menjelaskan rencana baru negaranya & kebijakan terhadap Korea Utara yg terus membangkang. Baca Juga : Tampil Seksi, Aura Kasih Seolah Tak Pakai Bra | PT Solid Gold Berjangka Pyongyang diyakini tengah mengembangkan rudal nuklir yg bisa mencapai Amerika Serikat (8.000 kilometer).
Hal tersebut menghadapkan Presiden Donald Trump dgn salah satu tekanan terbesar di bidang keamanan. Bulan lalu, Trump mengatakan konflik besar dgn Korea Utara bisa saja terjadi, tapi dia lebih memilih cara diplomatik. Dia jg berjanji akan mencegah Korut menghantam AS dgn rudal nuklir, kemampuan yg menurut para pakar bisa dicapai pada 2020 nanti. Sejumlah analis menyebut uji coba terbaru menyiratkan Pyongyang telah mencapai kemajuan ke arah tujuan tersebut. Rudal balistik baru yg bernama Hwasong-12 itu ditembakkan dgn sudut tertinggi untuk menghindari dampak langsung terhadap negara-negara tetangganya & terbang sejauh 787 kilometer setelah mencapai ketinggian 2.111 kilometer, kata KCNA. Detail itu konsisten dgn pernyataan Korea Selatan & Jepang & mengindikasikan rudal tersebut terbang lebih tinggi & lebih jauh ketimbang rudal jarak menengah yg diluncurkan dari wilayah sama pada Februari lalu. (Prz - PT Solid Gold Berjangka) PT SOLID GOLD BERJANGKA - Para menteri luar negeri Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) mengkritik Korea Utara karena melakukan uji coba nuklir & uji coba rudal yg menyebabkan ketegangan. Sikap tersebut mereka keluarkan dlm pertemuan ASEAN di Manila. "ASEAN menyatakan kekhawatiran mendalam terkait dgn peningkatan ketegangan di Semenanjung Korea" "Termasuk dua uji coba nuklir Korea Utara pada 2016 & disusul dgn peluncuran rudal balistik," demikian pernyataan para menteri luar negeri ASEAN yg dikeluarkan sebelum pertemuan puncak 28-29 April. ASEAN selanjutnya meminta pemerintah Korea Utara untuk mematuhi sanksi-sanksi PBB yg bertujuan untuk membatas program senjatanya. Para menteri luar negeri ASEAN, dlm pertemuan kali ini, jg meminta pihak-pihak terkait untuk menahan diri. Pyongyang telah menulis surat kepada ASEAN, yg beranggotakan 10 negara, untuk meminta dukungan dlm sengketanya dgn Amerika Serikat. Dalam surat tersebut, pemerintah Korea Utara memperingatkan kemungkinan adanya "holocaust nuklir". "ASEAN menyadari bahwa instabilitas di Semenanjung Korea berdampak serius bagi kawasan & luar kawasan," tambah pernyataan ASEAN. Baca Juga : PT Solid Gold Berjangka | Goyang Erotisnya Diprotes, Pamela Duo Serigala: Kami Menghibur Ketegangan dipicu oleh uji coba nuklir & rudal Korea Utara.
Negara itu telah berjanji akan terus melakukan uji coba rudal & uji coba nuklir. Negara itu berkeinginan untuk menempatkan hulu ledak nuklir pada rudal balistik antarbenua yg dapat mencapai Amerika Serikat. Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut Korea Utara sbg ancaman, tidak hanya bagi AS tetapi jg negara-negara tetangga di kawasan Asia. Oleh sebab itu, Amerika Serikat mengerahkan sejumlah kapal tempur, termasuk kapal induk USS Carl Vinson & kapal selam USS Michigan. Sebelumnya Presiden Amerika Serikat Donald Trump memuji Presiden Cina Xi Jinping atas tindakannya terhadap Korea Utara. Dalam wawancara dgn kantor berita Reuters, Trump mengatakan dirinya ingin menyelesaikan krisis di Semenanjung Korea melalui jalur diplomasi tetapi kemungkinan itu "sulit" dilakukan. Disebutkan pula bahwa "sangat sulit" bagi Kim Jong-un untuk memimpin Korea Utara di usia muda. (Prz - PT Solid Gold Berjangka) PT SOLID GOLD BERJANGKA - Korea Utara dilaporkan kembali meluncurkan uji coba rudalnya yg terbaru pada Rabu (3/5). Meski berakhir gagal, rudal tersebut dilaporkan meluncur menuju Rusia sebelum diledakkan di tengah perjalanannya. Seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan rudal balistik jarak menengah itu ditembakkan dari bagian utara Pyongyang & hancur beberapa menit setelah diluncurkan. Rudal yg diprediksi berjenis KN-17 itu jatuh di sekitar Laut Timur yg jg dikenal dgn sebutan Laut Jepang, masih dlm teritorial Korut. Menurut laporan Harian Ekonomi Seoul, rudal itu sempat meluncur sejauh 48 kilometer sebelum diledakkan oleh otoritas Pyongyang lantaran khawatir menyulut protes Rusia. "Jika rudal yg terbang ke wilayah timur laut itu tidak meledak, itu akan berlabuh di wilayah Rusia." "Karena itu, Korut sengaja meledakkan rudal itu," bunyi artikel dlm surat kabar itu, Rabu (3/5). Mengutip seorang sumber, surat kabar itu mengatakan target peluncuran rudal itu "berubah dari arah yg sebelumnya direncanakan." Sebelumnya, sumber tersebut menuturkan, rudal tersebut direncanakan meluncur 89-90 derajat ke arah timur dgn proyeksi jatuh di Laut Timur. "Namun sudut tembakan adalah 49 derajat," kata sumber itu sebagaimana diberitakan The Independent. Sementara itu, ketua Komite Pertahanan & Keamanan Rusia, Viktor Ozerov, mengatakan pertahanan udara di bagian timur wilayahnya dlm kondisi siaga tinggi. Baca Juga : Miyabi Nge-Gym, Sang Pelatih Gagal Fokus | PT Solid Gold Berjangka "Pasukan pertahanan udara Federasi Rusia di bagian timur telah siaga tinggi."
"Kami mengendalikan & mengamankan wilayah udara yg menjadi zona tanggung jawab angkatan udara Rusia," tutur Ozerov. Korut terus menjadi sorotan setelah pada awal tahun baru lalu, pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong-un, memerintahkan penguatan program rudal balistik antarbenua (ICBM) negaranya. Sepanjang tahun ini, Pyongyang tercatat sudah meluncurkan sejumlah uji coba rudal, dua di antaranya mencapai perairan di dekat wilayah Jepang. Dengan ambisi rudal nuklirnya, negara paling terisolasi ini menjadi salah satu tantangan utama global. Presiden AS Donald Trump & Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat bekerja sama mendorong proses diplomatik menangani krisis nuklir di Semenanjung Korea. Gedung Putih mengatakan, melalui sambungan telepon pada Selasa (2/5), kedua pemimpin berdiskusi mencari solusi terbaik menghadapi Korut di tenga situasi "sangat berbahaya" ini. (Prz - PT Solid Gold Berjangka) PT SOLID GOLD BERJANGKA - Amerika Serikat mendesak China untuk menyetujui sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap ancaman nuklir Korea Utara, yg sebelumnya sudah mendapat persetujuan dari 15 negara anggota badan dunia tersebut. Namun, respons Beijing terhadap sanksi tersebut masih belum diketahui. PBB, sebelumnya, terus meningkatkan sanksi guna menanggapi lima uji coba nuklir & dua peluncuran rudal jarak jauh yg dilakukan Korea Utara. Sanksi PBB pertama kali dikenakan pada Pyongyang pada tahun 2006. Sanksi kompleks terakhir diberlakukan Dewan Keamanan PBB pada bulan September lalu, usai uji coba nuklir Pyongyang yg ke-lima. Sanksi tersebut mengurangi pendapatan ekspor tahunan Korea Utara hingga seperempatnya. Di sisi lain, menurut laporan Korea Selatan, dikutip Reuters, rezim Kim Jong-un menganggap angin lalu sanksi PBB & terus meningkatkan uji coba rudalnya, dgn meluncurkan berbagai rudal balistik. Uji coba terbaru adalah peluncuran rudal balistik, Jumat (28/4) yg kembali gagal. Peluncuran misil itu bertepatan dgn pertemuan Dewan Keamanan PBB, yg dipimpin Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson. “Aksi kumulatif DPRK (Korea Utara) sejak uji coba nuklir terakhir, memaksa kita mempertimbangkan berbagai tindakan yg akan memberikan tekanan," kata juru bicara Misi Permanen AS untuk PBB. “AS bersama Dewan Keamanan PBB akan mengeksplorasi berbagai pilihan sbg respons atas provokasi [yg dilakukan Korut].” Baca Juga : Wulan Guritno & Shaloom Razade Kompak Ber-Bikini | PT Solid Gold Berjangka Sebelumnya, pada Jumat, Tillerson mendesak DK PBB untuk bertindak sebelum Korut melancarkan aksinya.
Pemerintahan Trump, di sisi lain, secara agresif terus mendesak Beijing agar bisa melakukan tekanan pada Korut. AS bahkan menyebut ‘semua pilihan sudah berada di atas meja’ jika Pyongyang terus berkeras melakukan uji coba nuklir & pengembangan rudal antar benua. Meskipun demikian, China menyebut ancaman militer tidak akan mendinginkan situasi & menuding tindakan AS justru membuat suasana di Semenanjung Korea semakin genting. Beijing jg berkeras menolak penerapan sistem pertahanan anti-rudal THAAD di Korea Selatan & meminta hal tersebut dihentikan. Umumnya, Beijing & Washington akan bernegosiasi sebelum pertemuan DK PBB untuk penetapan sanksi terhadap Korut. Diplomat PBB menyebut, pembicaraan saat ini masih berada di antara keduanya. Paling tidak, AS dapat mendorong China untuk menyetujui resolusi yg mengecam peluncuran rudal Korea Utara & memasukkan lebih banyak orang & entitas yg terkait dgn program rudal balistik negara tersebut, dlm daftar hitam. Hal serupa dilakukan DK PBB pada tahun 2013, sbg tanggapan atas peluncuran rudal balistik jarak jauh pertama Korea Utara setahun sebelumnya. Pyongyang mengatakan bahwa roket tersebut bertujuan menempatkan satelit cuaca ke orbitnya. (Prz - PT Solid Gold Berjangka) PT SOLID GOLD BERJANGKA - Kekejaman penjajahan Belanda di Sulawesi Selatan (Sulsel) dilakukan salah satunya melalui tangan kapten bernama Raymond Paul Pierre Westerling. Melalui operasi militer yg dimulai 11 Desember 1946 itu, Westerling menghabisi puluhan ribu orang secara biadab. Setiap desa di Sulsel tidak luput dari operasi militer yg dinamai Counter Insurgency (penumpasan pemberontakan) pimpinan Westerling itu. Korban-korban tidak berdosa pun berjatuhan dari berbagai desa dlm pembantaian dlm periode Desember 1946 hingga Februari 1947 itu.
Yang lebih mengerikan, Westerling tidak hanya memberikan komando tetapi jg ikut menembak orang-orang yg dianggapnya sbg penjahat, pemberontak, & pembunuh. Kemudian pada 14 Januari 1947, militer Belanda menghabisi 23 pejuang di lokasi yg kini dibangun Monumen Korban 40 Ribu Jiwa. Untuk mengingat peristiwa berdarah itu, Pemerintah Kota Parepare membangun Monumen Korban 40.000 Jiwa. Monumen ini diresmikan pada 1970-an. Kekejaman pasukan khusus Belanda dlm operasi militer itu dicatat Horst H Geerken dlm buku berjudul Indonesian Voices. Geerken menulis, Westerling jg menginstruksikan untuk melakukan penggal kepala sbg salah satu aksi cepat untuk membunuh. Dalam kurun waktu setahun, pendudukan militer Belanda (KNIL) di wilayah Sulawesi Selatan, tercatat 40.000 korban jiwa tewas secara sia-sia. Oleh karena itu, rakyat Sulsel selalu mengenang peristiwa kekejaman Westerling dgn mengibarkan bendera setengah tiang di rumah-rumah setiap tanggal 11 Desember. Saat memasuki lokasi Monumen Korban 40 Ribu Jiwa, pengunjung akan menjumpai sebuah relief besar yg menceritakan tentang kekejaman Westerling kepada rakyat Sulawesi Selatan. Di sebelah relief terdapat sebuah patung berukuran tinggi sekitar 5 meter. Patung tersebut menggambarkan penderitaan, berkaki buntung & disangga. Menurut penjaga monumen, belakangan ini Monumen Korban 40.000 Jiwa makin jarang dikunjungi oleh masyarakat Sulawesi sendiri atau masyarakat Indonesia pada umumnya. Mungkin hal ini disebabkan adanya hiburan lain yg lebih modern ketimbang mengunjungi monumen. Hal ini perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah untuk mau mempromosikan & memperbaiki berbagai fasilitas yg ada, sehingga monumen ini tidak hanya menjadi sekadar pemanis kota saja. Karena dari tempat-tempat spt inilah rasa nasionalisme sbg sebuah bangsa dapat ditingkatkan. Bagi para wisatawan yg ingin berkunjung, baiknya memilih waktu menjelang peringatan hari bersejarah tersebut, yakni 11 Desember. Sebab hari-hari biasa tempat itu terlihat sepi. Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan, selalu memperingati peristiwa pembantaian tersebut dgn mengundang para keluarga korban serta para veteran untuk mengikuti upacara, pada tanggal 11 Desember dlm setiap tahun. Monumen korban 40.000 jiwa ini terletak sekitar empat kilometer sebelah utara pusat kota Makassar, atau tepatnya di Jalan Langgau, Makassar. Di tempat bersejarah ini, pengunjung tidak dikenakan tarif masuk. Tetapi yg perlu Anda ketahui waktu kunjungan ke monumen ini, mulai hari Senin sampai Sabtu dimulai pukul 8 pagi hingga 4 sore hari. |
Visit Us
Archives
June 2021
Categories
All
|