PT Solid Gold Berjangka - Bus kecil berjalan tanpa sopir di bandara Tokyo Haneda, Jepang. Bus berteknologi swakemudi alias otonom itu diuji di bandara Haneda. Bus memiliki hiasan logo All Nippon Airways (ANA).
Diberitakan Japan Times, bus tersebut tampak seperti bus biasa kalau dilihat dr luar. Tampak seseorang duduk di bangku pengemudi. Tapi sebenarnya, bus itu tdk dioperasikan siapa pun, termasuk orang yg duduk di balik kemudi. Pengemudi yg duduk itu hanya utk memastikan keselamatan.Ini adalah bagian dr rangkaian uji coba kendaraan swakemudi pertama di Jepang. Bus dirancang utk mengangkut penumpang dlm zona terbatas di dlm bandara. Langkah menguji kendaraan otonom dilakukan saat Jepang sedang menghadapi masalah penyusutan tenaga kerja sementara jumlah wisatawan luar negeri meningkat. "Seperti dilaporkan secara luas di media, industri kami menyadr kurangnya pengemudi sebagai masalah penting. Melalui otomatisasi, kami berharap dapat menambah waktu operasi kendaraan, meningkatkan koordinasi kendaraan, & mengurangi tenaga pengemudi bus," kata seorang pejabat ANA, Tadakatsu Yamaguchi. Solid Gold Jepang bertujuan utk memiliki transportasi otomatis setdknya di satu bandara Jepang pada 2020. Tahun depan, Tokyo akan menjd tuan rumah Olimpiade Musim Panas. Bus berjalan 600 meter dr Terminal 2 ke terminal satelit. Bus Hino Motors Poncho yg mampu mengangkut 28 orang itu melakukan perjalanan pada rute yg ditentukan GPS. Di zona yg dilarang penggunaan GP, bus mengandalkan teknologi magnetik. Terdapat sebuah receiver di bawah bus utk mengikuti penanda magnetik yg tertanam di jalan. Untuk menghindari tabrakan dgn pesawat, operator manusia jarak jauh melakukan pemeriksaan keselamatan melalui gambar dr kamera yg dipasang di dlm & di luar bus. Di masa depan, diharapkan satu monitor akan menangani beberapa kendaraan pada saat yg bersamaan. (Ad -- Solid Gold Berjangka)
0 Comments
PT Solid Gold Berjangka - Saturnus merupakan salah satu planet yg masih menyimpan banyak misteri. Tapi, kali ini ilmuwan berhasil memecahkan salah satunya, yakni berapa lama satu hari di planet gas tersebut.
Menurut hasil riset yg diterbitkan NASA, satu hari di Saturnus memiliki durasi 10 jam, 33 menit & 38 detik. Hasil ini didapatkan setelah ilmuwan menggunakan data yg dikumpulkan oleh wahana antariksa Cassini yg pensiun pada bulan September 2017. Dalam penelitian ini, ilmuwan tdk melihat planet Saturnus secara langsung, melainkan melihat pergerakan cincinnya. Ide ini pertama kali digagas pada tahun 1982, tapi baru berhasil diuji coba lewat misi yg dijalankan Cassini. Solid Gold "Peneliti menggunakan gelombang di cincin utk mengintip ke dlm interior Saturnus & muncul lah karakteristik mendasar planet ini yg telah lama dicari," kata Cassini Project Scientist,"Dan itu merupakan hasil yg solid. Cincin itu ternyata memegang jawabannya," sambungnya. Durasi satu hari di Saturnus sulit ditentukan karena bentuknya yg merupakan planet gas. Sehingga peneliti tdk bisa hanya menunggu planet tersebut berotasi & memonitor suatu landmark, seperti yg mereka lakukan dgn planet berbatu. Selain itu, kemiringan medan magnetik Saturnus juga tdk bisa digunakan utk menghitung durasi satu harinya. Hal ini dikarenakan medan tersebut dlm posisi hampir sejajar dgn sumbu rotasinya, sehingga menghalangi perhitungan mereka. Hal ini menjdkan perhitungan kasar dr ilmuwan yg cukup jauh dr hasil temuan baru ini, yaitu antara 10 jam, 36 menit & 10 jam, 48 menit. (Ad -- Solid Gold Berjangka) PT Solid Gold Berjangka - Sejumlah platform berbagi pesan singkat seperti WhatsApp & iMessage menggunakan penyandian end-to-end encryption sehingga membuatnya tdk mudah utk diretas. Saygnya, hal ini membuatnya kadang digunakan bagi pelaku kejahatan agar jejak komunikasinya tdk mudah dilacak.
Maka dr itu, tdk mengherankan jika para peretas yg bisa membobol isi pesan-pesan seperti itu bisa dihargai tinggi. Hal ini tampak dr salah satu kicauan yg ditulis oleh Zerodium, perusahaan sistem keamanan asal Amerika Serikat. Melalui akun Twitter miliknya, mereka mematok harga baru bagi siapa pun yg bisa membongkar isi pesan WhatsApp, iMessage, hingga SMS & MMS. Tak tangung-tanggung, bayaran yg diberikannya mencapai USD 1 juta, atau sekitar Rp 14 miliar. Solid Gold Bayaran tersebut berlaku utk meretas di perangkat mobile berbasis Android maupun iOS. Angka tersebut bahkan lebih tinggi dibanding bayaran utk meretas isi pesan Telegram, WeChat, & Facebook Messenger di perangkat mobile Android & iOS yg 'hanya' USD 500 ribu, atau sekitar Rp 7 miliar. Nominal yg ditawarkan utk melakukan jailbreak jarak jauh terhadap perangkat iOS lebih fantastis. Zerodium menawarkan biaya hingga USD 2 juta, atau sekitar Rp 28 miliar, bagi sosok yg bisa melakukan hal tersebut. Sekadar informasi, tawaran yg diberikan oleh Zerodium ini termasuk ke dlm program bug bounty. Jadi, itu adalah program yg memungkinkan seseorang utk mendapat imbalan setelah bisa melaporkan a&ya kerawanan atau celah yg bisa disusupi. (Ad -- Solid Gold Berjangka) PT Solid Gold Berjangka - WhatsApp sedang menggarap mekanisme otentikasi menggunakan sidik jari utk aplikasi WhatsApp di Android. Ini akan jd salah satu fitur baru WhatsApp.
Fitur WhatsApp ini pertama kali ditemukan setelah WhatsApp merilis update WhatsApp for Android 2.19.3 utk Beta Program di Google Play. Metode otentikasi terbaru ini akan memanfaatkan aplikasi pengunci perangkat pihak ketiga yg cukup populer bernama redundant. Nantinya, WhatsApp akan menambahkan section baru di aplikasinya yg memberikan opsi mengaktifkan fitur fingerprint. Ketika fitur ini tersedia utk semua pengguna, mereka harus membuktikan identitas mereka setiap kali membuka aplikasi WhatsApp. Solid Gold Dengan demikian, mekanisme otentikasi sidik jari ini akan menambah lapisan keamanan bagi pengguna WhatsApp. Fitur ini juga rencananya akan hadir di WhatsApp utk iOS. sejauh ini fitur tersebut masih dlm progres & perlu pengembangan lebih lanjut. Sebelumnya, WhatsApp pernah mengembangkan fungsi serupa, yakni mekanisme otentikasi Face ID & Touch ID utk WhatsApp di iOS. Sayangnya, mekanisme ini pada akhirnya tak bisa berfungsi. (Ad -- Solid Gold Berjangka) |
Visit Us
Archives
June 2021
Categories
All
|