PT.Solid Gold Berjangka, Jakarta – Para analis dan pelaku pasar meyakini bahwa harga emas akan terus bergerak naik atau bullish pada pekan ini.
Ada alasan dari optimisme para analis dan pelaku pasar ini. pertama adalah harga emas telah naik lebih dari USD 220 dalam dua bulan terakhir dan menutup pergerakan di atas angka USD 1.900 per ounce di minggu kemarin. Selain itu, seiring momentum yang terus dibangun, analis memperkirakan harga emas akan tembus di angka USD 1.950 per ounce dan bisa mencetak rekor angka tertinggi. “Tidak ada gunanya melawan tren seperti yang sedang berlangsung dalam emas,” kata kepala analis Forexlive.com, Adam Button dikutip dari Kitco, Senin (31/5/2021). Hasil survei harga emas Kitco menunjukkan bahwa dari 14 analis yang berpartisipasi, sebanyak 57 persen memberikan pandangan bullish. Sedangkan 21,5 persen bearish dan 21,5 persen lainnya netral. Tren serupa terlihat di Main Street atau pelaku pasar. Dari 1.236 investor ritel yang berpartisipasi, 67 persen memperkirakan harga emas akan bullish. Sedangkan 17 persen memperkirakan bearish dan 16 persen netral. Pada minggu lalu, harga emas bisa tembus level USD 1.900 per ounce seperti yang telah diprediksi dalam Survei Kitco sebelumnya. Harga emas mencetak level tertinggi dalam 4 bulan pada perdagangan Rabu. Analis menyatakan bahwa pelemahan dolar AS dan injuag inflasi yang tinggi menjadi pendorong kenaikan harga emas. Selain itu, volatilitas di pasar kripto juga menjadi pendorong lainnya kenaikan harga emas. Wakil direktur Walsh Trading John Weyer menjelaskan, emas menjadi instrumen safe-haven yang sangat baik di lingkungan saat ini dengan melihat berbagai sentimen yang ada. “Harga emas perlahan akan melayang lebih tinggi, jika ada ketakutan inflasi di luar sana. Emas akan menjadi tempat yang disambut baik oleh orang untuk meletakkan dananya,” jelas Weyer. Namun yang perlu diwaspadai adalah indeks dolar AS. Jika dolar AS mengalami penguatan maka akan sangat bahaya bagi harga emas. Gerak kripto yang rata juga membantu harga emas untuk melambung,” jelas Presiden Phoenix Futures and Options LLC Kevin Grady. Sumber dari liputan6.com, diedit oleh PT.Solid Gold Berjangka
0 Comments
PT.SOLID GOLD BERJANGKA. Kinerja PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD) turun di tahun lalu. Penjualan FOOD melorot hingga 25,10% secara tahunan atau yoy di tahun 2020 menjadi Rp 94,56 miliar. Di tahun 2019, penjualan FOOD tercatat Rp 126,25 miliar.
Melansir laporan keuangan yang rilis pada Kamis (27/5), penjualan FOOD di tahun 2020 meliputi penjualan daging olahan senilai Rp 58,51 miliar dan daging mentah Rp 36,04 miliar. Keduanya turun 18,89% yoy dan 33,38% yoy dari torehan di tahun sebelumnya. Meskipun menorehkan penurunan pada kinerja penjualan, FOOD mampu memangkas pengeluaran terhadap sejumlah pos beban. Beban pokok penjualan misalnya, tercatat menurun 19,86% yoy dari semula Rp 74,46 miliar menjadi Rp 94,56 miliar di penghujung tahun 2020. Sedangkan beban pemasaran FOOD di tahun 2020 tercatat sebesar Rp 30,03 miliar. Angka itu susut 5,70% yoy dari beban pemasaran di tahun 2019 yang mencapai 31,85 miliar. Penurunan juga dijumpai pada beban umum dan administrasi sebanyak 17,82% yoy menjadi Rp 13,68 miliar. Di tahun sebelumnya, beban umum dan administrasi FOOD masih berada di angka Rp 16,64 miliar. Dari sisi bottom line, FOOD masih harus menanggung kerugian bersih sebesar Rp 15,21 miliar di tahun 2020. Padahal di tahun 2019, emiten ini masih mencetak laba senilai Rp 1,37 miliar. Per 31 Desember 2020, total aset FOOD mencapai 113,19 miliar dengan jumlah liabilitas Rp 56,95 miliar dan ekuitas Rp 56,24 miliar. Sumber dari investasi.kontan.co.id, diedit oleh PT.SOLID GOLD BERJANGKA PT.SOLID GOLD BERJANGKA – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini (27/5) diperkirakan kembali melemah. IHSG pada Selasa (25/5) berbalik menguat 0,91% atau 52,21 point ke level 5.815,84.
Lanjar Nafi Analis Reliance Sekuritas menjelaskan, pergerakan IHSG secara teknikal IHSG break out resistance moving Average 5 hari. Ini seakan mengkonfirmasi pola tweezers bottom yang terbentuk di pekan lalu. Indikator stochastic golden-cross pada area oversold dengan MACD yang bergerak pada kondisi undervalue. Pergerakan IHSG hari ini berpotensi menguji bearish trendline jangka menengah di kisaran support resistance 5.773-5.863. Rekomendasi saham hari ini (27/5) yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya, BBRI, BBNI, BBTN, BMRI, BSDE, ASRI, CTRA, ADRO, PTBA, PGAS, TLKM, JSMR, WIKA, ADHI, WSKT. IHSG menguat 52,21 poin ke level 5.815,84. Saham yang menjadi penggerak diantaranya saham ARTO (+9,6%), BMRI (+2,6%) dan TLKM (+1,2%). Investor menyambut optimis peningkatan proyeksi pertumbuhan ekonomi di kuartal ke-2 tahun 2021 yang lebih dari 7% hingga 8% oleh pemerintah dan Bank Indonesia. Bank Indonesia menahan tingkat suku bunga di level 3,50% sebagai langkah menjaga inflasi yang masih di bawah 2% dan merefleksi kuatnya nilai tukar rupiah. Bursa Asia ditutup mayoritas menguat. Indeks Nikkei (+0.31%), TOPIX (+0.06%), HangSeng (+0.88%) dan CSI300 (+0.04%) naik mengiringi pertanyaan The Fed yang melegakan investor terhadap dampak kenaikan inflasi yang cepat terhadap keputusan pelongaran kebijakan moneter. Ini dimaksudkan mendukung pemulihan ekonomi dari pandemi. Bursa Eropa ditutup terkonsolidasi. Indeks FTSE (-0.17%), DAX (-0.05%) dan CAC40 (+0.12%) bergerak moderate meskipun indeks Asia dan bursa berjangka AS naik. Saham-saham perbankan menjadi pemberat di bursa Eropa di tengah kekhawatiran tentang pajak baru. Saham-saham pertambangan juga turun setelah China meningkatkan upayanya untuk mengekang harga komoditas. Selanjutnya, investor akan terfokus pada data klaim pengangguran awal, Produk Domestik Bruto dan penjualan rumah di AS. Sumber dari investasi.kontan.co.id, diedit oleh PT.SOLID GOLD BERJANGKA PT. SOLID GOLD BERJANGKA – JAKARTA. BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek tengah berupaya mengoptimalkan hasil pengelolaan investasi dari dana para peserta. Salah satunya dengan investasi langsung di proyek pemerintah dan BUMN yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Investasi (LPI) alias Indonesia Investment Authority.
BP Jamsostek menjadi salah satu investor pendukung atau co investor dari berbagai proyek yang akan ditawarkan oleh LPI kepada investor. Direktur Pengembangan Investasi BPJS Ketenagakerjaan, Edwin Ridwan menjelaskan pada tahap awal total investasi langsung BPJS Ketenagakerjaan baru 0,1% dari dana kelolaan yang saat ini mencapai Rp 490 triliun. Sumber dari kontan.co.id, di edit oleh PT. SOLID GOLD BERJANGKA PT.SOLID GOLD BERJANGKA | Harga minyak merangkak naik meski kasus corona Asia masih tinggi5/24/2021 PT.SOLID GOLD BERJANGKA – JAKARTA. Harga minyak masih berusaha menguat setelah jeblok mendekati akhir pekan lalu. Senin (24/5) pukul 7.35 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) kontrak Juli 2021 di New York Mercantile Exchange menguat 0,53% ke US$ 63,92 per barel dari posisi akhir pekan.
Tapi dalam sepekan, harga minyak turun 3,56% dari Senin pekan lalu US$ 66,28 per barel yang merupakan harga tertinggi tahun ini. Sejalan, harga minyak brent kontrak Juli 2021 di ICE Futures naik 0,48% ke US$ 66,76 per barel pada pagi ini. Dalam sepekan, harga minyak acuan internasional ini turun 3,89% dari US$ 69,46 per barel yang merupakan level tertinggi tahun ini. Kenaikan harga minyak tertahan ekspektasi bahwa Iran dapat menambah produksi minyak sekitar satu juta barel per hari pada akhir musim panas. Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) siap mencabut sanksi sektor minyak, perbankan, dan ekspor Iran. Iran dan beberapa negara memulai pembicaraan sejak April untuk menghidupkan kembali kesepakatan 2015. Pejabat Uni Eropa yang memimpin diskusi mengatakan bahwa dia yakin kesepakatan akan tercapai. Sementara perusahaan energi AS menambahkan jumlah rig yang beroperasi dalam empat pekan berturut-turut. Di sisi lain, investor tetap optimistis pada permintaan bahan bakar di musim panas karena adanya program vaksinasi di Eropa dan AS meski kasus corona di Asia meningkat. Barclays memperkirakan harga minyak brent dan WTI rata-rata US$ 66 per barel dan US$ 62 per barel pada tahun ini. Bank tersebut memangkas perkiraan permintaan untuk emerging markets Asia selain China karena risiko penurunan lebih lanjut jika lonjakan infeksi tak teratasi. Barclays menyebut pembatasan mobilitas yang diperpanjang di kawasan Asia mungkin agak memperlambat pemulihan permintaan. “Tapi tidak mungkin untuk menghentikan mobilitas terus menerus, mengingat sebagian besar hasil positif dari program vaksinasi di seluruh dunia,” ungkap Barclays. Sumber dari investasi.kontan, di edit oleh PT.SOLID GOLD BERJANGKA PT.SOLID GOLD BERJANGKA | Harga komoditas terus melejit, China bakal genjot pasokan dalam negeri5/21/2021 PT.SOLID GOLD BERJANGKA – JAKARTA. China kembali membuat kejutan. Kali ini, China mengaku akan membuat langkah untuk mencegah lonjakan harga komoditas. Tujuan dari rencana tersebut adalah menjaga tekanan inflasi.
Perdana Menteri China Li Keqiang seperti dikutip Bloomberg mengatakan, akan lebih banyak mencegah efek kenaikan harga komoditas bisa sampai ke ke konsumen. Komentar itu memperkuat apa yang disampaikan minggu lalu. Perdana Menteri China sebelumnya berjanji akan memperbanyak pasokan domestik untuk menurunkan harga. Hal ini dimaksudkan untuk memperketat harga di pasar spot dan berjangka. Li Keqiang juga berjanji untuk menindak spekulasi dan penimbunan. Peringatan itu akan membuat harga komoditas turun lebih jauh dan menekan harga saham perusahaan. Harga di tingkat pabrik China naik pada laju tercepat dalam lebih dari tiga tahun pada April. Ini akan menambah risiko inflasi global dan meningkatkan kekhawatiran bahwa tekanan harga dapat menyebar lebih luas dalam perekonomian. Inflasi konsumen sejauh ini relatif tidak berbahaya, terutama karena jatuhnya harga daging babi. People Bank of China mengatakan inflasi harga produsen kemungkinan akan stabil akhir tahun ini dan risiko inflasi impor secara keseluruhan dapat dikendalikan. Perdana Menteri China mengatakan kebijakan moneter harus tetap stabil dan menjaga yuan tetap stabil pada tingkat yang sesuai dengan ekuilibrium. China juga akan lebih banyak memberi dukungan kepada usaha kecil melalui alat relending dan rediscounting. China juga akan menyediakan dana untuk perusahaan yang ditargetkan dengan biaya lebih rendah. China juga meminta bank lebih banyak memberikan pinjaman tanpa agunan. “Komentar tersebut menunjukkan pihak berwenang akan menggunakan batasan administratif dan menjaga pasokan untuk mengekang harga komoditas, daripada memperketat kebijakan moneter,” kata Zhou Guannan, analis Hua Chuang Securities. “Rapat Dewan Negara juga memberikan sinyal yang jelas bahwa kebijakan moneter akan tetap stabil dan netral, dan tidak akan ketat akibat inflasi,” ujar Zhou. Inflasi terutama disebabkan kurangnya pasokan tapi efek pengetatan kebijakan moneter tidak banyak berpengaruh. Zhou berpendapat, PBOC tidak perlu mengambil langkah-langkah pengetatan langsung sekarang dan pasar obligasi tidak perlu khawatir tentang pengetatan likuiditas. Yield obligasi pemerintah 10-tahun China berada di jalur terendah sejak September 2020. Chen Xi, analis Pacific Securities Co mengatakan, yield kemungkinan turun menjadi 2,8% -2,9%. “Faktor negatif terbesar pasar obligasi adalah kebijakan moneter yang mungkin lebih ketat karena inflasi, tapi ini telah terbukti salah,” tulis Chen pada Kamis (20/5) seperti dikutip Bloomberg. Harga komoditas logam industri kompak melemah kemarin. Harga tembaga untuk pengiriman tiga bulan turun 3,88% di US$ 10.001 per ton. Begitu juga alumunium turun 2,54% menjadi US$ 2.415 per ton. Namun harga batubara kembali ke level US$ 100 per ton pada Kamis (20/5), naik 2,83% dari hari sebelumnya. Sumber dari investasi.kontan.co.id, di edit oleh PT.SOLID GOLD BERJANGKA PT.SOLID GOLD BERJANGKA – JAKARTA. Saham-saham lapis kedua dan ketiga dinilai bisa menjadi alternatif di tengah masih melemahnya IHSG. Hal tersebut dapat dilihat melalui pergerakan indeks sejak awal tahun yang mana indeks seperti IDX SMC mampu menahan penurunan dibandingkan saham-saham big caps. Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) IDX SMC Liquid dari awal tahun atawa year to date (ytd) tercatat turun 4,38%. Sementara, IDX SMC Composite malah naik 0,38% ytd. Pergerakan tersebut berbanding dengan indeks yang dihuni saham-saham bigcaps seperti LQ45 yang tercatat turun 8,57% ytd dan juga IDX30 yang turun 9,40% ytd. Sebagai gambaran, ada 15 emiten pada IDX MSC Composite yang mencatatkan kenaikan di atas 100% secara ytd per 19 Mei 2021. Antara lain, PT Saraswati Anugerah Makmur Tbk (SAMF) naik 377,39%, PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) naik 318,60%, dan PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) naik 298,31%. Di sisi lain, penurunan harga paling dalam sebesar 66,09% yang dicatatkan oleh PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO). Kemudian, PT Indah Prakarsa Sentosa Tbk (INPS) yang turun 65,13%. Sedangkan, dari SMC Liquid top gainers dicatatkan oleh PT Link Net Tbk (LINK) yang tercatat naik 65,89%. Selanjutnya disusul oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) naik 47,85%. Analis Panin Sekuritas William Hartanto menyebutkan hal tersebut kemampuan bertahan indeks tersebut sebenarnya terdorong dari saham-saham tertentu saja. Menurutnya, sistem pembobotan indeks tidak merata sehingga kadang pergerakan beberapa saham saja bisa memengaruhi kinerja indeks secara signifikan. Ia menjelaskan, saham yang mendorong kinerja indeks IDX SMC Liquid antara lain seperti PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) karena terdorong harga CPO. Selain itu juga PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mengingat penguatannya signifikan sebelum stock split. Ke depannya, William mengamati pergerakan harga saham-saham berkapitalisasi kecil dan menengah masih memiliki potensi menguat. “Ini sebagai alternatif saat IHSG melemah,” ujarnya, Rabu (19/5). Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menuturkan bertahannya indeks tersebut juga terdorong dari likuiditas saham tersebut. “Investor juga mencermati tingkat likuiditas dari pergerakan harga saham sehingga masih terapresiasi,” sebutnya. Selain itu, faktor lain yang mendorong juga karena euforia dari aksi korporasi perusahaan seperti pembagian dividen dan juga komitmen perusahaan memanfaatkan perkembangan kontemporer yang ada untuk meningkatkan pangsa pasar, sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Juga, saat kondisi yang dalam keadaan markdwon sehingga pelaku pasar cenderung berkonsentrasi pada saham berbasis lapis dua dan lapis tiga. Nafan menjagokan saham-saham IDX SMC Liquid seperti BSDE dengan target harga Rp 1.155, CTRA dengan target harga Rp 1.125, MIKA di harga Rp 2.620, dan WIKA di level Rp 1.365. Sedangkan, William merekomendasikan beli saham ERAA dengan target harga Rp 700, BSDE di harga Rp 1.300, CTRA dengan target harga Rp 1.400, dan DSNG di harga Rp 740. Sumber dari investasi.kontan.co.id, di edit oleh PT.SOLID GOLD BERJANGKA PT.SOLID GOLD BERJANGKA – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 0,01% ke level 5,834.39 di hari Selasa (18/5). Berikut rekomendasi saham MEDC, MLPL, dan MDKA untuk perdagangan Rabu (19/5).
Rekomendasi: Sell on strength Support: Rp 730 per saham Resistance: Rp 790 per saham Ivan Kasulthan, Erdikha Elit Sekuritas
Rekomendasi: Sell on strength Support: Rp 2.470 per saham Resistance: Rp 2.800 per saham Herditya Wicaksana, MNC Sekuritas
Rekomendasi: Sell on strength Support: Rp 308–Rp 330 Resistance: Rp 350–Rp 374 Lanjar Nafi, Reliance Sekuritas Sumber dari investasi.kontan, di edit oleh PT.SOLID GOLD BERJANGKA Jakarta, PT.Solid Gold Berjangka - Pemerintah berencana memungut pajak untuk transaksi aset kripto (cryptocurrency) di Indonesia. Untuk itu, pemerintah sedang menyusun formulasi untuk memajaki produk investasi baru yang tengah tren terutama dikalangan kaum milenial ini.
Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengkaji kriteria dari transaksi kripto ini untuk bisa menentukan jenis pajak yang paling tepat. "Untuk kripto ini sendiri kami sedang terus melakukan pendalaman, seperti apa sih model bisnis crypto ini. Karena kalau kita bicara UU pajak, atau UU yang paling sederhana UU PPh dan UU PPN. UU PPN pasti yang dikenakan adalah barang dan jasa yang masuk ke daerah pabeanan," ujarnya dalam diskusi bersama media. Saat ini, pemerintah sedang mengkaji jenis pajak investasi di aset kripto, apakah termasuk ke dalam barang dan jasa. Ini adalah pembahasan dan penelitian yang masih dilakukan DJP. Namun, ia memastikan transaksi kripto akan dikenakan pajak. Sebab, kripto adalah salah satu investasi yang terdapat transaksi pembelian dan penjualan. "Mengenai kripto bagaimana kita melakukan pemajakan karena logikanya kripto sama seperti kita melakukan investasi, ada titik masuk dan ada titik kita menjual. Ini yang kami pahami sementara waktu," kata dia. Oleh karenanya, saat ini DJP masih dalam pendalaman apakah keuntungan dari transaksi ini bisa disamakan nilainya dengan uang resmi atau tidak. Jika bisa disetarakan dengan uang maka wajib kena pajak seperti penghasilan lainnya yang saat ini dikenakan pajak. "Jadi kami sekarang sedang betul-betul mendalaminya. Jadi bagaimana pemajakan nya yaitu sama seperti penerima penghasilan yang lainnya," tegasnya. Sumber dari CNBC Indonesia, di edit oleh PT.Solid Gold Berjangka PT.Solid Gold Berjangka - JAKARTA. Jelang libur Lebaran, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak tipis karena minim sentimen. Walau begitu, analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan, IHSG masih memiliki peluang untuk melanjutkan penguatan pada Selasa (11/5). Seperti diketahui, IHSG ditutup menguat 47,48 poin atau 0,8% ke level 5.975,79 pada Senin (10/5). Dennies bilang, IHSG akan bergerak dengan level suport 5.949 hingga 5.949. Sementara itu, level resisten di rentang 5.993 hingga 6.011 untuk hari ini. "Secara teknikal indikator stochastic membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan," kata dia dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Senin (10/5). Adapun investor masih akan mencermati rilis kinerja kuartal I 2021 dari beberapa emiten. Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperhatikan, IHSG terlihat masih akan bergerak dalam rentang konsolidasi wajar jelang libur panjang Lebaran. Selama IHSG belum mampu menembus level resisten terdekat, maka IHSG masih berpeluang untuk mengalami koreksi wajar. Akan tetapi, kuatnya fundamental perekonomian Indonesia yang terlihat dari data-data yang sudah dirilis akan menjadi penunjang bagi pergerakan IHSG. "Sehingga momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek." Adapun IHSG akan bergerak dengan level 5.827 hingga 6.088. Beberapa saham yang dapat dicermati seperti ASII, PWON, GGRM, ITMG, BBCA, ICBP, dan JSMR. Sumber dari investasi.kontan.co.id, di edit oleh PT.Solid Gold Berjangka |
Visit Us
Archives
June 2021
Categories
All
|