Jakarta, PT. Solid Gold Berjangka -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (29/4). Namun, potensi penguatan indeks saham masih bersifat teknikal rebound. Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menyebut dalam jangka menengah, pasar diproyeksikan masih lesu. Investor, lanjut dia, bakal mencermati kebijakan Gubernur The Fed Jerome Powell yang menahan acuan suku bunga AS hampir nol persen meski menyebut aktivitas ekonomi mulai menggeliat. "Indikator stochastic terlihat membentuk goldencross mengindikasikan ada potensi untuk rebound dalam jangka pendek," ungkap Dennies seperti dikutip dari risetnya. Dia memproyeksikan indeks saham bergerak di rentang support 5.941-5.957 dan resistance 5.985-5.997. Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai IHSG sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajar. Selama IHSG belum dapat menembus level resisten terdekat, maka peluang koreksi wajar masih terbuka. Ia memprediksi IHSG melaju di rentang support 5.827 dan resistance 6.088. Adapun saham-saham pilihannya, yaitu ITMG, UNVR, GGRM, SMGR, BMRI, JSMR, CTRA, dan TBIG. Pada perdagangan sebelumnya, yakni Rabu (28/4), IHSG menguat ke 5.974 atau naik 14,85 poin atau 0,25 persen. Pelaku pasar asing mencatatkan jual bersih atau net sell di seluruh pasar sebesar Rp474,95 miliar. Sumber dari cnnindonesia.com di edit oleh PT. Solid Gold Berjangka
0 Comments
Jakarta, PT.Solid Gold Berjangka – Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi akan menguat pada hari ini. Indeks akan bergerak di kisaran 5.940-5.989.
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, berdasarkan indikator, MACD telah berhasil membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral. “Di sisi lain, pergerakan indeks masih berada di antara menengah ke bawah dalam suatu area rectangle, maka peluang terjadinya penguatan masih terbuka lebar,” ujar Nafan dalam risetnya, Rabu (28/4/2021). Berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance minimum berada pada 5.940,99 hingga 5.989,51. IHSG sebelumnya ditutup melemah 0,09% ke 5.959, terdapat 193 saham menguat, 300 saham melemah dan 141 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp9,7 triliun dari 14,06 miliar lembar saham yang diperdagangkan. Berikut ini sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain: ACES Daily (1.485) (RoE: 14.16%; PER: 38.07x; EPS: 41.31; PBV: 5.12x; Beta: 0.68): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 1,475-1.485, dengan target harga secara bertahap di level 1.560, 1.720, 2.100, dan 2.470. Support: 1435. AKRA Daily (3.190) (RoE: 10.90%; PER: 10.45x; EPS: 305.32; PBV: 1.14x; Beta: 1.74): Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 10, MA 20 maupun MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 3.160-3.190, dengan target harga secara bertahap di level 3.290, 3.420, 3.600, 4.010 dan 4.420. Support: 3.090 & 2.970. ARNA Daily (730) (RoE: 36.26%; PER: 11.26x; EPS: 64.84; PBV: 4.11x; Beta: 0.92): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 720-730, dengan target harga secara bertahap di level 740, 755, 770, dan 815. Support: 720 & 700. BBRI Daily (4.170) (RoE: 9.33%; PER: 27.36x; EPS: 152.78; PBV: 2.55x; Beta: 1.47): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish homing pigeon candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada area level 4.150-4.170, dengan target harga secara bertahap di level 4.260, 4.400, 4.540, 4.680, 4.760, 6.050 dan 7.350. Support: 4.120 & 3.775. BNGA Daily (990) (RoE: 4.90%; PER: 12.25x; EPS: 80.82; PBV: 0.60x; Beta: 1.9): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. “Akumulasi” pada area 980-990, dengan target harga secara bertahap di level 1.020, 1.075, 1.200, dan 1.325. Support: 980 & 950. Sumber dari sindonews.com di edit oleh PT. Solid Gold Berjangka PT. Solid Gold Berjangka, Jakarta – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi konsolidasi pada perdagangan saham Selasa, (27/4/2021).
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG masih akan dibayangi oleh gelombang tekanan yang belum akan berakhir. Sedangkan level support terdekat terlihat tidak dapat dipertahankan sehingga peluang tekanan masih terlihat. William menambahkan, para investor asing masih mencatatkan capital inflow secara year to date (ytd) dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia. “IHSG masih berpotensi konsolidasi. IHSG akan bergerak di kisaran 5.827-6.088,” ujar William dalam catatannya. Hal senada dikatakan Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi. Ia menuturkan, IHSG berpotensi kembali bergerak tertekan secara teknikal. IHSG akan bergerak di kisaran 5.926-5.991. “Secara teknikal IHSG gagal mengkonfirmasi rebound setelah terlihat pulled back MA5 dan MA20 serta break out support level. Stochastic memasuki area jenuh jual dengan pergerakan MACD yang masih negatif meskipun memiliki kondisi unvervalue,” ujar dia. Pada penutupan perdagangan Senin, 26 April 2021, IHSG melemah 52,04 poin atau 0,86 persen ke posisi 5.964. Sektor saham keuangan, infrastruktur, dan industri dasar memimpin pelemahan hingga akhir sesi perdagangan. “Kerapuhan optimisme investor terhadap keberhasilan vaksinasi global dengan angka kasus COVID-19 yang menurun menjadi faktor utama,” ujar dia. Investor asing melakukan aksi jual Rp 226,57 miliar pada Senin, 26 April 2021. Saham-saham perbankan menjadi yang terbanyak dijual investor asing seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 2,59 persen, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar 2,85 persen dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sebesar 3,37 persen. “Investor beralih ke Amerika Serikat yang merupakan dampak dari produk domestik bruto (PDB) AS kuartal I 2021 yang diekspektasi meningkat lebih cepat pada fase pemulihannya,” ujar dia. Untuk saham pilihan yang dapat dicermati investor secara teknikal, Lanjar memilih saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Harum Energy Tbk (HRUM). Kemudian ada PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT PP Tbk (PTPP), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Beton Tbk (WSKT), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON). Sedangkan William memilih saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), UNVR, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Astra International Tbk (ASII). Sumber dari liputan6.com di edit oleh PT. Solid Gold Berjangka Jakarta, PT.Solid Gold Berjangka — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,14 persen dari 6.086 menjadi 6.016 pada perdagangan sepekan lalu. Sejalan dengan itu, investor asing membukukan jual bersih (net sell) senilai Rp843,84 miliar.
CEO Sucor Sekuritas Bernadus Setya Ananda Wijaya menilai ada beberapa faktor yang mendorong investor melakukan sell off (penjualan). Pertama, meningkatnya kasus covid-19 di beberapa negara di dunia, terutama di India. Menurut dia, investor asing memilih untuk memindahkan dananya ke instrumen lain yang lebih aman, seperti obligasi dengan anggapan kasus covid-19 masih akan membahayakan perekonomian. Apalagi, obligasi 10 tahun AS yang tinggi, sempat menembus level 1,7 persen-1,8 persen. Sedangkan pada penutupan Jumat (23/4) lalu, obligasi melandai ditutup di level 1,56 persen. Bagi Indonesia, melihat kasus covid-19 dalam negeri yang relatif tinggi dan besarnya kepemilikan asing di pasar saham, walhasil ‘minggatnya’ dana asing ke instrumen asing membuat IHSG lesu. Namun di sisi lain, menjelang Lebaran, Bernard menyebut banyak investor yang juga ambil untung lebih awal untuk kebutuhan Ramadan. Beberapa hal itu membuat indeks saham sulit menembus resistennya di level 6.100. Belum lagi, banyaknya pelaku saham dalam negeri yang tergolong pemula dan kerap melakukan spekulasi. Sehingga, saat indeks cenderung sideways (stagnan) dan tidak memberikan cuan sebanyak awal pandemi, dana mereka dilarikan ke instrumen yang tengah naik daun, mata uang kripto. Ini dibuktikan dengan catatan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) investor kripto menembus 4,2 juta orang atau dua kali lipat dari investor saham yang tercatat sebanyak 2 juta orang per Februari 2021. Melihat keadaan ini, ia berpendapat indeks baru akan bergairah lagi saat investor mulai optimis, yakni saat data makro mulai positif dan kinerja emiten kuartal pertama mulai membaik. “Laporan keuangan akan dirilis paling lambat 31 Mei 2021. Sampai akhir Mei, investor masih cenderung cukup hati-hati, sehingga masih cenderung sideways dan berpotensi koreksi,” imbuhnya. Dia memproyeksikan pada pekan ini IHSG bakal melaju di rentang 5.780-6.110. Kendati begitu, ia menyebut ini bisa menjadi peluang buy on weakness (beli saat murah) untuk investor jangka menengah dan panjang. Ia menyarankan untuk membidik saham-saham penggerak indeks yang berpotensi mencetak kinerja baik pada kuartal II mendatang. Salah satu unggulannya, adalah perusahaan yang bergerak di sektor otomotif. Dia optimis kinerja kuartal II bakal kinclong ditopang oleh penerapan penuh Pemberlakuan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Dalam hal ini, Bernard menjagokan saham PT Astra Internasional Tbk (ASII). Walau pada kuartal I lalu perusahaan mencatatkan penurunan laba bersih Rp3,7 triliun atau lebih rendah 22 persen dibandingkan kuartal I 2020, namun ia menilai perusahaan berpotensi mencetak penjualan jauh lebih baik di kuartal berikutnya. “Juga, ditunjang oleh kinerja anak perusahaan ASII, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT United Tractors Tbk (UNTR) saat harga CPO, batu bara, dan emas mencuat,” jelasnya. Ia menilai ASII menarik untuk dikoleksi dengan target di kisaan 6.500-7.000. Saham lainnya yang juga menjadi penggerak indeks adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau TLKM. Diketahui, perusahaan yang dikenal rajin membagikan dividen ini masih belum merilis laporan keuangan kuartal IV 2020, sehingga investor masih melakukan aksi tunggu. Menurut Bernard, ini bisa menjadi peluang untuk beli selagi harga belum mahal atau masuk di kisaran 3.200-3.320 jelang pembagian dividen. Ia menilai TLKM berpotensi menguat ke posisi 3.510 dan mencapai 4.000 per saham pada akhir tahun. Selanjutnya, dalam daftar rekomendasi Bernard ada sektor perbankan yang merupakan indikator dari pertumbuhan ekonomi. Saat ekonomi mulai bergairah, ia mengatakan sektor terkait juga akan terdampak positif. Terutama untuk perusahaan yang memberikan kredit produktif untuk ekspansi usaha atau pembelian aset jangka panjang. Perusahaan yang masuk dalam kategori ini adalah BBTN, saham bank BUMN yang fokus memberikan pembiayaan perumahan. Saham bank lain yang juga cukup menarik karena valuasi tergolong murah adalah BBNI. Namun, untuk kedua saham ini ia tak menentukan harga target. Sektor lain yang diprediksi bakal positif dalam jangka pendek ialah ritel. Di sektor ini, Bernard menjagokan saham PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) karena populer di masyarakat pinggir kota yang masih belanja Lebaran seperti normal. Dia menyarankan koleksi RALS di rentang 790-845 dengan target di level 970-1.000 per saham. Yang juga bakal kebagian untung jelang hari raya adalah sektor konsumer. Adapun perusahaan yang memiliki kinerja kinclong sejak kuartal IV 2020 adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Kinerja baik INDF, lanjut dia, menunjukkan akuisisi Pinehill tahun lalu berhasil menambah aliran pendapatan perusahaan, juga ditunjang harga CPO dari perusahaan grup Indofood lainnya, PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP). “INDF menarik untuk koleksi di support 6.500 dengan target 7.500-8.000,” ujarnya. Analis Samuel Sekuritas Nasrullah Putra Sulaeman menyebut perdagangan pekan ini bakal diwarnai sentimen dari rilis kinerja emiten di kuartal I 2021. Dia menilai investor bakal mencermati perusahaan yang mendapat dampak positif dari Lebaran, seperti sektor konsumer, ritel, dan perunggasan (poultry). Untuk poultry, ia menyebut masih didorong oleh katalis pemulihan harga broiler dan bibit ayam (day old chicken/DOC) yang saat ini sedang berada di level tertingginya, yakni Rp20 ribu-Rp22 ribu. Selain kenaikan permintaan daging ayam jelang Lebaran, ia mengatakan konsumsi ayam secara umum juga bakal meningkat seiring dengan membaiknya daya beli dan tingkat konsumsi masyarakat. “Top picks untuk sektor poultry yaitu JPFA dengan target harga 2.400 dan sektor konsumer, UNVR dengan target harga 7.900,” sebutnya. Melengkapi itu, di sektor ritel, Equity Analyst Samuel Sekuritas Dessy Lapagu merekomendasikan saham PT Matahari Departement Store (LPPF). Selain karena penjualan Lebaran, ia menyebut sektor ritel juga bergairah pada pekan lalu karena rumor Gojek bakal masuk ke PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA). Sejak rumor beredar, saham naik signifikan dan disuspensi dalam dua minggu berturut-turut. “(Pekan ini) bisa jadi dinaikkan lagi rumornya ditambah sentimen sektor ritel di bulan Ramadan ini lebih optimis secara fundamental,” pungkasnya. Sumber cnnindonesia, diedit oleh PT. Solid Gold Berjangka Jakarta, PT.Solid Gold Berjangka - Setelah memerah selama tiga hari berturut-turut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup menguat, Kamis (22/4). IHSG tercatat menguat 0,02% atau 0,94 poin ke level 5.994,18, Kamis (22/4).
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, mayoritas sektor di bursa cenderung melorot pada Kamis (22/4). Hanya sektor industri, sektor keuangan, dan sektor infrastrukur yang menguat masing-masing 1,12%, 0,02%, dan 0,45%. Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengamati, IHSG terdorong penguatan bursa global. Di sisi lain, masih ada kekhawatiran atas kenaikan kasus Covid-19. Oleh karenanya, pergerakan IHSG akhirnya ditutup menguat tipis setelah sepanjang hari bergerak terbatas. Untuk perdagangan Jumat (23/4), Dennies memproyeksi IHSG akan melanjutkan penguatan. IHSG akan bergerak dengan level support 5.974 dan 5.955. Sementara itu, level resistance-nya berada di 6.018 hingga 6.043. "Secara teknikal pergerakan IHSG masih berada dalam tren pelemahan namun terlihat ada potensi rebound dalam jangka pendek dikarenakan saat ini bergerak di dekat support kuat lower Bollinger Band. Pergerakan akan minim sentimen jelang akhir pekan," ungkap Dennies dalam risetnya, Kamis (22/4). Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mencermati, pola gerak IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajarnya. Akan tetapi, support level terdekat terlihat masih terjaga dengan kuat saat ini. "Sehingga IHSG masih berpeluang untuk mengalami kenaikan jangka pendek," ujarnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Kamis (22/4). Lebih lanjut William mengungkapkan, kenaikan jangka pendek mungkin terjadi mengingat fundamental perekonomian Indonesia tengah terjaga dengan kuat. Ini tercermin dari dari beberapa data perekonomian yang telah dirilis. Adapun IHSG, Jumat (23/4), diprediksi akan bergerak di kisaran 5.960 hingga 6.123. Beberapa saham yang menurutnya dapat dicermati adalah BBCA, ITMG, ASII, TLKM, UNVR, EXCL, dan TBIG. Sumber investasi.kontan.co.id, diedit oleh PT. Solid Gold Berjangka Jakarta,PT.Solid Gold Berjangka -- Rebound pada perdagangan Rabu, setelah sebelumnya mengalami penurunan dalam dua hari berturut-turut.
Wall Street menguat karena saham-saham segera mendapatkan keuntungan dari pemulihan ekonomi dan mengimbangi aksi jual saham Netflix Inc (NFLX.O) setelah hasil yang mengecewakan sehari sebelumnya. Saham Netflix merosot 7,4% karena layanan streaming mengatakan bahwa produksi acara TV dan film lebih lambat selama pandemi, sehingga merugikan pertumbuhan pelanggan di kuartal pertama. “Anda mengeluarkan Netflix dari persamaan hari ini, ini hanyalah rally berbasis luas. Karena saham teknologi masih memiliki ruang untuk dijalankan,” kata Kepala Strategi Pasar TD Ameritrade, JJ Kinahan, dilansir dari Reuters, Kamis (22/4/2021). Komposit Nasdaq (.IXIC) bertambah 1,19% menjadi 13.950,22. Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 0,93% menjadi 34.137,31, sedangkan S&P 500 (.SPX) naik 0,93% pada 4.173,42. Pergerakan saham pun rally sepanjang hari sehingga membangun penguatan karena saham teknologi pada Indeks Komposit Nasdaq mengambil alih S&P 500 dalam persentase kenaikan sebelum penutupan perdagangan. Intuitive Surgical Inc melonjak 9,9% ke level tertinggi sepanjang masa karena hasilnya melampaui perkiraan. Pembuat sistem bedah robotik bersaing dengan Microsoft Corp (MSFT.O) dan Tesla Inc (TSLA.O) untuk sebagian besar sesi sebagai kontributor terbesar S&P 500. Analis memperkirakan perusahaan pada Indeks S&P 500 membukukan pertumbuhan pendapatan kuartal pertama sebesar 30,9% dari tahun sebelumnya. “Investor merasa lebih yakin dengan prospek pertumbuhan pendapatan untuk teknologi. Mereka lebih tertarik pada hal yang pasti, yang saat ini adalah saham teknologi,” kata Kepala Strategi Investasi CFRA Research Sam Stovall. Adapun volume di bursa AS adalah 9,22 miliar saham, turun dari rata-rata 10,44 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan sebelumnya. Sumber id.investing.com, diedit oleh PT. Solid Gold Berjangka Jakarta, PT.Solid Gold Berjangka — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan Rabu (21/4). Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan penguatan masih bersifat rebound jangka pendek. Walau optimis indeks bakal hijau, namun ia mengingatkan investor bila indeks gagal rebound, indeks bakal turun karena minimnya sentimen. “IHSG diprediksi menguat. Secara teknikal candlestick tertahan di moving average 120 yang mencerminkan trend jangka Panjang sehingga diperkirakan akan rebound dalam jangka pendek,” kata Dennies seperti dikutip dari riset hariannya, Rabu (21/4). Dia memproyeksikan indeks saham bergerak di rentang support 5.978-6.008 dan resistance 6.056-6.074. Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyebut indeks punya peluang naik jangka pendek, ditopang fundamental ekonomi Indonesia yang dinilai kuat. Tekanan memang masih ada, namun ia menilai selama level support IHSG dapat dipertahankan, indeks bakal menguat. “Hari ini IHSG masih berpotensi bergerak dalam rentang terbatas,” kata dia. Ia memprediksi IHSG melaju di rentang support 5.960 dan resistance 6.123. Ada pun saham-saham pilihannya yaitu BBNI, GGRM, ASII, SMGR, SMRA, TBIG, dan ROTI. Pada perdagangan sebelumnya, yakni Selasa (20/4), IHSG menguat ke 6.038 atau turun 14,21 poin atau 0,23 persen. Pelaku pasar asing mencatatkan jual bersih atau net sell di seluruh pasar sebesar Rp108,87 miliar. Sumber cnnindonesia, diedit oleh PT. Solid Gold Berjangka Jakarta, PT. Solid Gold Berjangka – PT Sentul City Tbk (BKSL), pengelola Mall Aeon Sentul City, menjual aset perseroan kepada Aeon Jepang melalui PT Aeon Mall Indonesia dengan nilai akusisi senilai Rp 1,9 triliun.
Head of Corporate Communication Sentul City, David Rizar Nugroho mengatakan, proses akuisisi ini dilaksanakan pada Kamis (15/4/2021) di Kawasan Sentul City, Babakan Madang, Bogor. Proses akuisisi Aeon Mall Sentul City tersebut ditanda tangani Presiden Direktur Sentul City Tjetje Muljanto, Direktur PT Sentul City Tbk Iwan Budiharsana dan Direktur Utama PT Aeon Mall Indonesia Daisuke Isobe. “Investor asal Jepang yang menjadi pembelinya yaitu Aeon Mall, melalui PT Aeon Mall Indonesia,” katanya saat dihubungi kepada CNBC Indonesia, Senin (19/4/2021). Sementara itu, Presiden Komisaris Sentul City, Basaria Panjaitan mengatakan, penjualan ini terjadi karena Aeon Jepang sebagai investor asing melalui PT Aeon Mall Indonesia melihat prospek bisnis yang sangat baik di kawasan hunian Sentul City. “Bagi perseroan sendiri dana dari hasil akuisisi/penjualan ini akan dimaanfaatkan untuk melunasi pinjaman ke PT Bank BNI Tbk sebesar Rp 900 miliar,” kata Basaria. Dana dari hasil penjualan aset ini akan mengurangi secara signifikan liabilitas perseroan. Selain itu penjualan mall ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinerja keuangan perseroan pada kuartal kedua di tahun ini dan membantu arus kas perusahaan. Sumber cnbcindonesia, diedit oleh PT. Solid Gold Berjangka Jakarta, PT. Solid Gold Berjangka – Emas bisa menjadi pilihan yang tepat bagi yang ingin mencoba investasi di bulan Ramadhan. Melakukan transaksi jual beli emas juga kini dapat dilakukan secara daring.
Pasalnya, tak sedikit dari industri fintech yang menawarkan fitur investasi emas guna memberi kemudahan pada masyarakat. Industri fintech juga menyebut, investasi emas alami peningkatan yang signifikan hingga saat ini. Misalnya LinkAja yang mengaku penjualan emas hingga saat ini dan di tengah bulan Ramadhan menunjukkan tren yang sangat baik. Kenaikan transaksi, hingga jumlah pengguna meningkat dengan signifikan berkali-kali lipat sejak diluncurkan. Dan tidak banyak terpengaruh ketika harga emas turun. Direktur Marketing LinkAja Edward Kilian Suwignyo menjelaskan, untuk fitur tabungan emas melalui LinkAja tidak dikenakan biaya baik dalam proses pembukaan tabungan emas maupun pembelian emasnya. “Pengguna juga dapat melakukan pembukaan tabungan emas mulai dari Rp 10.000. Jadi sangat terjangkau dan dapat dimanfaatkan oleh hampir seluruh masyarakat,” katanya kepada kontan.co.id, Minggu (18/4). Selain itu Edward menyebut, pembelian emas melalui LinkAja secara digital juga memungkinkan masyarakat untuk tidak repot-repot pergi keluar rumah untuk membeli emas karena dapat dilakukan di mana saja melalui telepon genggam. “Selain manfaat tersebut, saat ini LinkAja juga menawarkan promo cashback transaksi pembelian emas sehingga pelanggan makin memperoleh banyak keuntungan,” ujar Edward. Ia mengatakan, saat ini LinkAja sudah miliki beberapa rekanan terkait dengan investasi emas, misalnya kerja sama fitur Tabungan Emas di aplikasi LinkAja (bekerjasama dengan Pegadaian). Sumber investasi.kontan.co.id, diedit oleh PT. Solid Gold Berjangka Jakarta, PT. Solid Golg Berjangka – Pada perdagangan akhir pekan ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan tren menguat, setelah pada perdagangan Kamis (15/4/2021) indeks ditutup naik 0,48% ke level 6.079,50. Penguatan IHSG terjadi pada detik-detik akhir penutupan perdagangan.
Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan kabar baik datang dari pasar saham Amerika Serikat, S&P 500, Dow Jones dan MSCI World Index menuju rekor tertingginya. Kenaikan ini terjadi setelah membaiknya data perekonomian Amerika yang keluar semalam, semakin membuktikan bahwa pemulihan kian nyata dengan fundamental yang kuat. Dengan dukungan bauran kebijakan moneter dan fiskal Amerika yang luar biasa, ditambah dorongan distribusi vaksinasi, masyarakat mulai bersiap untuk keluar dan berbelanja. Sekuritas ini memproyeksikan permintaan masih akan terus mengalami kenaikkan, seiringan dengan pelonggaran aktivitas bisnis dan vaksinasi vaksin yang membuat situasi menjadi aman. Sementara itu, di dalam negeri impor pada Maret 2021 mencapai US$ 16,79 miliar naik +26,55% MoM dan 25,73% YoY. Kenaikan impor ini dinilai menjadi indikasi awal terhadap pemulihan industri yang diharapkan dapat meningkatkan optimisme terhadap pemulihan investasi dalam negeri. Diharapkan pertumbuhan ini dapat terjaga sehingga perekonomian Indonesia di tahun ini dapat masuk ke fase pemulihan. Secara teknikal, Reliance Sekuritas menyebutkan IHSG bergerak menguat dan mencoba break out resistance Moving Average 20 hari. Indikator stochastic terkonsolidasi pada area middle oscillator. Indikator MACD bergerak cross over pada area undervalue dengan memberikan signal trend positif pada pergerakan selanjutnya. Sehingga IHSG diperkirakan kembali bergerak menguat terbatas di akhir pekan. Artha Sekuritas mengungkapkan, IHSG diprediksi menguat. Secara teknikal terlihat indicator stochastic masih melebar mengindikasikan indeks masih akan melanjutkan potensi penguatan. Investor akan mencermati data perekonomian antara lain data pengangguran Amerika Serikat, serta data industrial dan data GDP dari China. Hari ini Jumat (16/4/2021), indeks diperkirakan akan bergerak di kisaran support 6.045 dan 6.012 serta resisten di 6.095 dan 6.112. Sumber cnbc indonesia, diedit oleh PT Solid Gold Berjangka |
Visit Us
Archives
June 2021
Categories
All
|