Jakarta, PT. Solid Gold Berjangka – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini (15/4). Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, berdasarkan rasio fibonacci, suport maupun resisten maksimum IHSG berada pada level 5.940,99 hingga 6.167,72.
Berdasarkan indikator, MACD berpotensi membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, stochastic dan RSI sudah berada di area netral. “Di sisi lain, terlihat pola morning star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga ke depannya berpeluang menuju ke resisten terdekat,” kata dia dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Rabu (14/4). Nah, untuk perdagangan hari ini, Nafan pun memberikan rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut: PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Nafan menyarankan akumulasi pada area level Rp 1.165 – Rp 1.195, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.215, Rp 1.230, Rp 1.255, Rp 1.305, Rp 1.360 dan Rp 1.715. Suport: Rp 1.150 & Rp 1.030. (RoE: 3,72%; PER: 18,45x; EPS: 64,76; PBV: 0,69x; Beta: 1,31) PT Astra International Tbk (ASII) Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola morning star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Nafan menyarankan akumulasi pada area level Rp 5.100 – Rp 5.300, dengan target harga secara bertahap di level Rp 5.550, Rp 5.700, Rp 5.850, Rp 6.000, Rp 6.650 dan Rp 7.775. Suport: Rp 5.000. (RoE: 8,27%; PER: 13,72x; EPS: 399,11; PBV: 1,13x; Beta: 0,81) PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Nafan memberikan rekomendasi akumulasi beli pada area level Rp 855 – Rp 870, dengan target harga secara bertahap di level Rp 895, Rp 925, Rp 995 dan Rp 1.065. Suport: Rp 855 & Rp 840. (RoE: 4,67%; PER: 9,50x; EPS: 91,54; PBV: 0,44x; Beta: 2,22) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Nafan menyarankan akumulasi pada area level Rp 8.675 – Rp 8.750, dengan target harga secara bertahap di level Rp 8.825, Rp 8.900, Rp 9.200 dan Rp 9.500. Suport: Rp 8.675, Rp 8.600 & Rp 8.525. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Nafan menyarankan akumulasi pada area level Rp 4.320 – Rp 4.430, dengan target harga secara bertahap di level Rp 4.600, Rp 5.000, Rp 5.425, Rp 5.775 dan Rp 7.225. Suport: Rp 4.320 & Rp 3.700. (RoE: 4,10%; PER: 37,54x; EPS: 118,00; PBV: 1,54x; Beta: 1,66) PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) Terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli terhadap pergerakan harga saham. Nafan menyarankan akumulasi pada area level Rp 1.475 – Rp 1.495, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.520, Rp 1.555, Rp 1.695, Rp 1.840 dan Rp 1.980. Suport: Rp 1.475 & Rp 1.410. (RoE: 14,96%; PER: 25,65x; EPS: 58,28; PBV: 3,83x; Beta: 0,71) Sumber investasi.kontan, diedit oleh PT Solid Gold Berjangka
0 Comments
Jakarta, PT. Solid Gold Berjangka - Saham bank-bank papan atas masih dilepas asing yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHGS) terjerembab terus di bawah level 6.000. Dua terbesar yang dijual asing pada perdagangan Selasa kemarin (13/4/2021) yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Pada perdagangan Selasa, IHSG ditutup turun 0,36% di posisi 5.927,44. Bahkan indeks acuan Bursa Efek Indonesia (BEI) ini sempat anjlok ke level terendah harian 5.883 sebelum akhirnya koreksinya berkurang. Data BEI mencatat, transaksi harian sebesar Rp 9,31 triliun dengan volume perdagangan 16,69 miliar saham dan frekuensi perdagangan 982.970 kali. Investor asing melego saham-saham di BEI dengan nilai net sell Rp 477,39 miliar di pasar reguler. Dengan demikian dalam sebulan terakhir perdagangan net sell tercatat sudah tembus Rp 5 triliun. Berikut saham-saham yang dilepas asing pada perdagangan Selasa kemarin. 10 Top Foreign Sell (13/4) Reguler 1. Bank Central Asia (BBCA), net sell Rp 259 M, saham -1,07% Rp 30.000 2. Bank BRI (BBRI), Rp 88 M, saham -1,19% Rp 4.160 3. Sarana Menara (TOWR), Rp 46 M, saham +3,21% Rp 1.125 4. Astra (ASII), Rp 35 M, saham flat Rp 5.075 5. Bank Jago (ARTO), Rp 25 M, saham -1,63% Rp 10.550 6. Bank Negara Indonesia (BBNI), Rp 23 M, saham -0,85% Rp 5.800 7. Semen Indonesia (SMGR), Rp 22 M, saham +5,79% Rp 10.500 8. Charoen Pokphand (CPIN), Rp 16 M, saham flat Rp 7.000 9. Tjiwi Kimia (TKIM), Rp 15 M, saham +0,25% Rp 9.900 10. Vale Indonesia (INCO), Rp 13 M, saham -2,02% Rp 4.370 Dua bank besar yakni BBCA dan BBRI memang paling banyak dilepas asing. Keduanya punya kapitalisasi pasar besar, BCA Rp 740 triliun dan terbesar di BEI, sementara BBRI Rp 513 triliun sehingga porsi kedua saham ini terhadap kapitalisasi total IHSG cukup besar. Data BEI mencatat, saham BBCA sudah terkoreksi dalam sepekan 2,68% dan sebulan terakhir juga minus 10%. Adapun saham BBRI juga minus 0,95% sepekan dan sebulan juga turun 10%. Satu saham lagi yang masuk big cap (kapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun) yang juga ramai dilepas asing ialah Astra International. Saham ASII sepekan turun 5,14% dan sebulan turun 8.14%. Sebelumnya Head Mirae Asset Sekuritas, Roger M.M, memprediksi gerak IHSG akan berada di level 5.892-5.735 untuk batas bawah alias support serta resisten (batas atas) 6.195-6.281. Ada dua faktor positif yang dapat mendukung pergerakan IHSG ke depannya, tetapi masih akan terdilusi oleh satu faktor negatif yaitu kondisi makro ekonomi. Sentimen positif pertama adalah laporan kinerja keuangan emiten FY-2020 dan 1Q-2021. Kedua adalah aksi korporasi beberapa emiten, terutama musim dividen. Hanya saja Mirae Asset memproyeksikan nilai transaksi di bursa saham domestik sepanjang April ini masih akan cenderung terkonsolidasi sebagai imbas dari kondisi makroekonomi domestik yang belum bertenaga dan momentum Ramadan. Nilai transaksi bursa saham akan terpangkas menjadi kisaran Rp 9 triliun per hari, turun dari rerata Januari, Februari, serta Maret yang masing-masingnya Rp 20 triliun, Rp 15 triliun, dan Rp 10 triliun per hari. "April ada kemungkinan turun menjadi sekitar Rp 9 triliun per hari, faktor puasa juga biasanya akan membuat nilai transaksi harian lebih lesu dibandingkan dengan sebelumnya," ujar Roger, dalam pemaparannya secara virtual, Kamis pekan lalu (8/4/2021). Sumber cnbcindonesia, diedit oleh PT Solid Gold Berjangka Jakarta, PT Solid Gold Berjangka – Saham PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) tampakan jadi perhatian investor awal pekan ini. Harga saham berkode CFIN ini naik setelah investor kawakan Indonesia, Lo Kheng Hong, diketahui memiliki lebih dari 5% saham perusahaan pembiayaan ini.
Harga saham CFIN, melesat 15,62% ke level Rp 370/unit pada perdagangan awal pekan ini. Nilai transaksi saham ini tercatat tak begitu banyak hanya Rp 8,58 miliar pada pukul 09.20 WIB. Lo Khen Hong, pria yang mendapat julukan Warren Buffett Indonesia ini berdasarkan daftar pemegang efek di dari Bursa Efek Indonesia, Lo Kheng Hong memiliki 204.491.000 unit saham CFIN atau setara 5,13% kepemilikan. Jakarta, CNBC Indonesia – Saham PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) tampakan jadi perhatian investor awal pekan ini. Harga saham berkode CFIN ini naik setelah investor kawakan Indonesia, Lo Kheng Hong, diketahui memiliki lebih dari 5% saham perusahaan pembiayaan ini. Harga saham CFIN, melesat 15,62% ke level Rp 370/unit pada perdagangan awal pekan ini. Nilai transaksi saham ini tercatat tak begitu banyak hanya Rp 8,58 miliar pada pukul 09.20 WIB. Lo Khen Hong, pria yang mendapat julukan Warren Buffett Indonesia ini berdasarkan daftar pemegang efek di dari Bursa Efek Indonesia, Lo Kheng Hong memiliki 204.491.000 unit saham CFIN atau setara 5,13% kepemilikan. Jika dihitung dalam setahun terakhir, harga saham CFIN sudah melesat 61,40%. Dan saat ini, total nilai investasi saham Lo di perusahaan ini mencapai Rp 75,66 miliar. Meskipun sudah mendapatkan cuan atau capital gain besar, Lo mengatakan belum akan melepas kepemilikan saham CFIN. “Meskipun sudah cuan, tidak dijual karena masih jauh dari harga wajarnya. Nilai buku per sahamnya adalah 1,191 kali,” kata Lo. Sumber cnbcindonesia, diedit oleh PT Solid Gold Berjangka |
Visit Us
Archives
June 2021
Categories
All
|