PT SOLID GOLD BERJANGKA - Hubungan Korea Utara & Amerika Serikat saat ini semakin memanas. Terlebih saat AS melancarkan serangan senjata rudal ke Suriah, negara sekutu Korut, sbg balasan atas serangan senjata kimia di Suriah yg menewaskan puluhan warga sipil. Tak hanya itu, uji coba senjata nuklir yg dilakukan Korut belakangan ini, membuat AS semakin meradang. Banyak yg memprediksi akan terjadi perang antara kedua negara tersebut. Mantan Duta Besar AS untuk China, Max Baucus, mengatakan jika sampai AS melakukan serangan rudal ke Korut maka konsekuensi mengerikan akan terjadi. "Setelah serangan yg dilakukan ke Suriah, seharusnya Presiden Donald Trump memiliki pertimbangan yg lebih matang lagi untuk menyerang negara otoriter." "Karena satu saja serangan rudal AS ke Korut akan menimbulkan bencana yg sangat besar," kata dubes yg menjabat pada masa pemerintahan mantan Presiden Barack Obama itu. "Tapi saya yakin Pentagon, departemen negara bagian serta semua penasihatnya telah menjelaskan bahwa sebuah serangan rudal yg diprakarsai oleh AS saat ini akan benar-benar menimbulkan bencana & konsekuensi buruk." "Saya pikir dia cukup bijak untuk tidak menginginkan itu terjadi," sambungnya. Saat ini, Trump mengerahkan seluruh senator AS untuk berkumpul di Gedung Putih dlm rangka membahas tentang ancaman nuklir Korut. Sebab, di bawah kepemimpinan Trump AS menempatkan isu Korut di garda terdepan politik luar negerinya. "Selama 40 tahun bertugas di Kongres, saya tidak pernah mengingat ada pertemuan yg melibatkan 100 anggota untuk berkumpul di Gedung Putih membahas keamanan nasional," tuturnya. "Saya hanya bisa menduga presiden sedang mencoba untuk mengatur panggung tentang tindakan yg akan dilakukannya nanti, entah itu tindakan diplomatik atau mungkin jg militer." "Ini sangat luar biasa & mengejutkan," sambungnya. Baca Juga : 4 Fakta Miris Para Artis JAV | PT Solid Gold Berjangka Menurut Baucus, yg terpenting saat ini adalah upaya diplomatis yg seharusnya dilakukan oleh kedua negara.
Meski dia mengakui bahwa pada pemerintahan sebelumnya, AS merasa khawatir untuk duduk bersama dgn diktator Korut membicarakan masalah ini. Namun hal ini harus diubah di masa sekarang. "Perundingan diplomatik antara kedua negara jauh lebih penting saat ini," cetusnya. Pernyataan untuk saling serang antara AS & Korut memang kerap terjadi pada beberapa hari terakhir. Senin (23/4) lalu, Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, menjelaskan bahwa Washington akan "mendekat" jika Korut terus melakukan provokasi dgn kembali melakukan tes rudal nuklir. Sementara itu, kantor berita Korea Utara mengklaim bahwa pasukan militer Kim Jong-un dapat menghancurkan alutsista milik Trump dlm sekali serang dgn senjata buatannya. Dalam beberapa hari terakhir AS telah mengerahkan kapal perang & kapal selamnya ke Semenanjung Korea buat mengantisipasi rencana uji coba rudal nuklir Korut berikutnya. Militer AS jg mulai memasang sistem pertahanan rudal THAAD di Korea Selatan seiring meningkatnya ketegangan dgn Korea Utara. Sistem rudal THAAD dirancang untuk mengantisipasi & menghancurkan serangan rudal balistik jarak dekat & menengah. "Korea Selatan & Amerika Serikat sedang bekerja sama untuk mengoperasikan sistem THAAD untuk merespons ancaman rudal nuklir Korea Utara," kata pernyataan militer Korsel. (Prz - PT Solid Gold Berjangka)
0 Comments
Leave a Reply. |
Visit Us
Archives
June 2021
Categories
All
|