PT SOLID GOLD BERJANGKA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump 'meralat' pernyataannya soal NATO. Trump menyebut, Pakta Pertahanan Atlantik Utara itu tidak lagi usang. Pernyataan tersebut disampaikannya bertepatan dgn kunjungan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg ke Gedung Putih. Dalam kesempatan yg sama Trump mengatakan, ancaman terorisme telah menjadi poin penting aliansi negaranya dgn organisasi keamanan tersebut. Trump meminta agar NATO berbuat lebih banyak untuk membantu Irak & Afghanistan. "Sekjen & saya memiliki diskusi yg produktif tentang apa lagi yg akan dilakukan NATO untuk memerangi terorisme." "Saya mengeluh soal itu sejak lama & mereka telah berubah, sekarang mereka memerangi terorisme," ujar Trump. "Sebelumnya saya katakan NATO sudah usang. Tapi kini mereka tidak lagi usang," imbuhnya. Meski tampil lebih lunak, Trump tetap menyerukan agar negara-negara anggota NATO berkontribusi lebih banyak dana untuk organisasi itu. "Jika negara-negara membayar dgn adil & tidak hanya mengandalkan Amerika Serikat, kita semua akan jauh lebih aman," kata presiden ke-45 AS tersebut. Sementara itu, Stoltenberg mengucapkan terima kasih kepada Trump atas pertemuan yg disebutnya sangat baik & sangat produktif. Awal pekan ini, NATO menyambut Montenegro sbg anggota ke-29 mereka. Sebelum pertemuan antara Trump & Stoltenberg berlangsung, presiden AS itu beberapa kali mempertanyakan tujuan NATO. Ia jg mengeluhkan iuran keanggotaan yg dibayarkan AS sangat besar jika dibandingkan dgn negara-negara lain. Baca Juga : Femmy Permatasari Jadi Istri Kedua? | PT Solid Gold Berjangka Perbedaan sikap atas NATO ini bukan satu-satunya kejutan yg dihadirkan Trump di sepanjang Rabu 12 April waktu Washington.
Dalam sebuah wawancara dgn the Wall Street Journal, ia menyampaikan tidak akan lagi melabeli China sbg manipulator mata uang. Trump dlm berbagai kesempatan sebelumnya menuding China telah 'memperkosa' Amerika Serikat dgn kebijakan ekonomi yg mengerikan. Pernyataan tersebut dipicu defisit perdagangan antara AS & Tiongkok. Ayah lima anak itu menyebut China telah memanipulasi nilai mata uang untuk membuat ekspor mereka lebih kompetitif di pasar global. Tak dijelaskan apa yg menyebabkan perubahan sikap Trump. Pertemuan Trump & Stoltenberg di Gedung Putih berlangsung beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin selama kunjungannya ke Moskow. "Semuanya berjalan cukup baik." "Mungkin lebih baik daripada yg sudah diantisipasi," ungkap Trump mengomentari pertemuan Tillerson & Putin. "Saat ini kami sedang tidak akur sama sekali dgn Rusia." "Kita mungkin berada di titik rendah dlm hubungan dgn Rusia," jelas mantan pebisnis itu. Hubungan AS-Rusia tak terlepas dari situasi di Suriah. Moskow membela rezim Bashar al-Assad atas tudingan AS yg menyebut, penguasa Suriah itu melancarkan serangan kimia di Khan Sheikhun, Idlib. (Prz - PT Solid Gold Berjangka)
0 Comments
Leave a Reply. |
Visit Us
Archives
June 2021
Categories
All
|