PT SOLID GOLD BERJANGKA - Setelah bertempur selama berbulan-bulan, pekan lalu militer Suriah dibantu Rusia akhirnya berhasil merebut kembali wilayah Kota Aleppo Timur, daerah yg sebelumnya dikuasai pemberontak. Pemberontak di Aleppo Timur yg selama ini didukung Amerika Serikat akhirnya menyerah & sepakat melakukan gencatan senjata dgn pasukan pemerintah. Evakuasi warga yg selama ini terjebak di Aleppo Timur segera dilakukan. Warga Aleppo menyambut kemenangan tentara Suriah itu dgn kegembiraan. Mereka turun ke jalan-jalan sambil mengibarkan bendera Suriah & meneriakkan dukung kepada tentara Suriah & Rusia yg telah membebaskan Aleppo dari tangan pemberontak. Suka cita berkumandang di Aleppo. Seiring dgn berita itu, sejumlah media Barat mengabarkan kekejaman tentara Suriah terhadap warga sipil di Aleppo. Selasa lalu Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan telah menerima laporan tentang tentara Suriah yg membunuh sedikit 83 warga sipil, termasuk 11 wanita & 13 anak-anak di Aleppo dalam waktu 24 jam. Mengetahui kabar tersebut, Prancis segera mendesak diadakan rapat darurat di Dewan Keamanan PBB terkait kondisi di Aleppo. Di saat yg sama Turki & Arab Saudi menyerukan diadakan rapat luar biasa di Majelis Umum PBB untuk membahas kondisi di Aleppo. Sementara Qatar mendesak Liga Arab untuk mendiskusikan situasi di Aleppo. Sejumlah warga bahkan melaporkan pesan terakhir mereka ke media sosial di tengah gempuran pasukan Suriah & Rusia di Aleppo. Dalam waktu singkat dunia seolah terkesima dgn kekejaman yg terjadi. Aleppo menjadi menjadi perbincangan sekaligus sorotan dunia. Namun tidak banyak orang menyadari, ada yg luput dari sorotan dunia di Aleppo. Segala pemberitaan tentang kekejaman tentara Suriah & Rusia di Aleppo itu tidak benar. Media Barat menyebarkan berita bohong secara terorganisir. Baca Juga : Jelang Natal, Beyonce Pilih Jadi Rusa Seksi | SOLID GOLD Jumat lalu Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin menyampaikan kepada Dewan Keamanan, pasukan Negeri Beruang Merah membagikan bantuan kemanusiaan & bantuan medis secara besar-besaran ke Aleppo.
Tapi dunia seolah tidak mendengar kabar ini. "Kami terus mengirimkan bantuan kemanusiaan & bantuan medis besar-besaran kepada warga Suriah yg menderita akibat konflik. Baru-baru ini bantuan kemanusiaan cukup besar dari Rusia tiba di Aleppo," ujar Churkin, spt dilansir Sputniknews, akhir pekan lalu. Lebih lanjut dia mengatakan, di saat kaum militan mendapat bantuan makanan dari negara luar, warga sipil justru kelaparan. Pemerintah Suriah & Rusia mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk warga Aleppo, sedangkan negara Barat atau organisasi internasional tidak membantu apa-apa. Sergei Rudskoy, kepala staf umum Direktorat Operasional Utama Rusia mengatakan para teroris di Aleppo menerima kiriman makanan dari luar negeri di saat rakyat sipil kelaparan. "Di wilayah yg sudah dibebaskan di Aleppo, tentara Suriah menemukan sejumlah gudang berisi makanan yg dikirim dari luar. Makanan itu dinikmati hanya oleh para teroris & keluarga mereka, sementara penduduk Aleppo Timur kelaparan," kata dia. "Negara-negara Barat terus menyuarakan kekhawatiran mereka atas nasib warga Aleppo di saat mereka sedang berada di Jenewa & New York. Di saat yg sama mereka tidak berbuat apa-apa untuk membantu warga Aleppo." Rudskoy menambahkan, saat ini ada sekitar 108 ribu warga sipil yg sebelumnya dilarang keluar dari Aleppo Timur oleh pemberontak, kini berada di tempat penampungan & hanya pemerintah Suriah & Rusia yg memberi mereka bantuan kemanusiaan. "Kami sudah berulang kali mendengar kabar dari negara barat & organisasi internasional untuk segera mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Aleppo. Tapi hingga saat ini tidak satu negara atau organisasi pun yg mengirimkan bantuan itu kepada warga." (Prz - Solid Gold)
0 Comments
Leave a Reply. |
Visit Us
Archives
June 2021
Categories
All
|