PT SOLID GOLD BERJANGKA - Melihat kondisi kampungnya yg tidak memiliki jembatan penghubung, pria asal Kampung Lemahlaki, Desa Pengarasan, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (Jateng), Kanam, membangun jembatan dgn biaya pribadinya. Jembatan dgn kontruksi beton tersebut sudah mencapai ratusan juta rupiah. Kondisi warga setempat yg harus turun menyeberangi Sungai Tandang untuk menuju kampung lain, menjadi alasan Kanam untuk membangun jembatan tersebut. Selain itu, ia tidak ingin melihat para siswa sekolah dari tingkat SD, SMP hingga SMA, jg harus menyeberangi sungai untuk menuju ke sekolah. "Tidak ada kendaraan apapun yg bisa lewat, anak sekolah jg harus turun menyeberangi sungai." "Di kampung ini, Ada 18 Kepala Keluarga (KK) dgn 18 bangunan rumah tinggal yg terisolir karena tidak adanya jembatan penghubung" ujar Kanam yg mengaku tidak tamat SD ini. Warga tidak bisa menyebrang sungai pada musim hujan. Saat itu, air sungai meluap & arusnya sangat deras, tak ada satu pun warga yg berani menyeberanginya. "Anak sekolah jg terpaksa tidak bisa berangkat sekolah kalau musim hujan, karena berbahaya kalau harus menyeberangi sungai." "Bahkan warga yg sedang keluar kampung jg seringkali terpaksa tidak pulang ke rumahnya, atau terpaksa menginap di kampung tetangga," tutur Kanam. Selain itu, istrinya pun sangat mendukung apa yg dilakukan dia. "Saya makin mantap untuk membangun jembatan karena didukung oleh isteri," ungkapnya. Jembatan dgn panjang 24 meter & lebar 2 meter itu mempekerjakan 2 tukang bangunan & dibantu tenanga pendamping dari warga lain. Kontruksi jembatan dibangun menggunakan beton tulang besi cor & sebagian menggunakan penopang besi WF. Baca Juga : Turun Berat Badan, Nafa Urbach Seksi Seperti Kim Kardashian | SOLID GOLD "Mulai dari biaya material & tenaga tukang dari dana pribadi saya, tanpa minta bantuan dari siapa pun."
"Tapi kalau ada yg ingin membantu, saya tak mungkin menolak," ujar pria berusia 60 tahun itu. Meski begitu, Kanam mengaku bukan sbg orang yg mampu. Ia bekerja merantau di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, sbg pengelola perahu penyeberangan Kalimalang. Kerjanya jg hanya sebulan, kemudian selama dua bulan berturut-turut menunggu giliran dgn pengelola penyeberangan lainnya. "Kami ada bertiga yg mengelola perahu penyebrangan, jadi masing-masing kerjanya sebulan." "Selain itu jg ada usaha kecil-kecilan jasa penggergajian kayu di Dukuh Cikamuning," terangnya. Apa yg telah dilakukan Kanam telah disampaikan pada Kepala Dusun setempat, untuk disampaikan pula ke Pemerintah Desa Pengarasan. Sayangnya, hingga dua bulan pekerjaan jembatan berlangsung, belum ada tinjauan dari Pemerintah Desa Pengarasan. "Melalui Kadus sudah disampaikan saya membangun jembatan agar disampaikan jg ke Pemerintah Desa," imbuh dia. (Prz - PT Solid Gold Berjangka)
0 Comments
Leave a Reply. |
Visit Us
Archives
June 2021
Categories
All
|