PT SOLID GOLD BERJANGKA - Kehadiran para purnawirawan jenderal dalam sebuah pemilihan umum, bukan merupakan barang baru di Indonesia. Mereka seringkali terlibat, baik sbg kandidat, maupun bekerja di balik layar sbg tim pemenangan. Sebagai tim pemenangan, biasanya, para veteran perang ini diandalkan dari militansi, taktik, strategi, hingga jaringan untuk mendulang & mengamankan suara di wilayah tertentu. Tak terkecuali spt yg diperlihatkan dari pasangan calon nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada DKI Jakarta 2017. Seperti yg diketahui, Gerindra sbg partai pengusung Anies-Sandi selain PKS, merupakan besutan Prabowo Subianto, seorang purnawirawan jenderal bintang tiga. Dalam kepengurusannya pun Gerindra banyak dihuni eks petinggi militer. Sebut saja mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso & mantan Kepaka Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) yg kini menjabat sbg anggota dewan, Mayor Jenderal (Purn) Asril Tandjung. Menurut konsultan politik tim pemenangan Anies-Sandi, Eep Saefuloh Fattah, kehadiran para purnawirawan cukup signifikan mengerek perolehan suara Anies-Sandi. "Mereka rata-rata membina komunitas, minimal mereka berada di lingkungan warga tertentu & ketika mereka beraktivitas maka pengaruhnya besar," kata Eep saat ditemui, kemarin. Baik Djoko maupun Asril, sama-sama berdomisili di ibu kota, tepatnya di Jakarta Timur. Keduanya jg pada masa kampanye pernah menjanjikan kemenangan di wilayah Jakarta Timur. "Warga Jakarta Timur mungkin 2 juta orang, & 60 persen akan memilih Anies-Sandi. Kami ingin Jakarta berubah," kata Asril yg jg Ketua Laskar Prabowo. "Insya Allah akan memenangkan. Saya akan berusaha. Masa saya di Jakarta terus kalah," ujar Djoko di tempat terpisah. Baca Juga : Nikita Mirzani Pamer Payudara di Bandara | SOLID GOLD Jakarta Timur adalah wilayah terluas di DKI Jakarta.
Dalam pehitungan suara KPU DKI model C1 saat ini, Jakarta Timur masih dikuasai pasangan nomor urut tiga, Anies-Sandi. Dari 3.690 TPS, sebanyak 3.528 TPS datanya sudah masuk. Jumlah pemilih yg datanya telah tercatat berjumlah 1.531 orang atau 95,61 persen. Pasangan Anies-Sandi memperoleh 41,69 persen atau setara dgn 634.389 suara. Sementara itu pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat menempel dgn 38,85 persen atau 591.047 suara. Dan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni 19,46 persen atau setara 296.081 suara. Dari rekapitulasi per subwilayah, Anies-Sandi unggul di tujuh kecamatan, yakni Cakung, Cipayung, Duren Sawit, Jatinegara, Kramatjati, Matraman, Pasar Rebo. Sedangkan, Ahok-Djarot mencuri kemenangan di Kecamatan Ciracas, Pulo Gadung, & Makasar. Selain itu, perlu dicermati pula bahwa sejarah Pemilihan Presiden 2014, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menang mutlak di sembilan dari 10 kecamatan atas Joko Widodo-Jusuf Kalla. Kala itu, Prabowo-Hatta meraih 827.959 suara sedangkan Jokowi-JK mendapatkan 716.736 suara. Suara itu didapat dari 1.560.111 orang dgn 2.068.212 pemilih yg terdaftar pada daftar pemilih tetap (DPT). Prabowo sendiri merupakan Ketua Umum Partai Gerindra hingga saat ini. Hanya saja, perlu diingat pula bahwa pasangan Prabowo saat itu, Hatta Rajasa, berasal dari PAN yg mengusung duet Agus-Sylvi. Meski dalam Pileg 2014, Gerindra & PKS hanya meraup total 296.633 suara, kalah dibandingkan dgn PDIP sebanyak 301.010 suara & belum digabungkan dgn partai pendukung lainnya. Walau belum ada indikator yg jelas, keunggulan Anies-Sandi di Jakarta Timur menurut Eep, tak lepas dari peranan Prabowo, Djoko & Asril sbg purnawirawan TNI. "Mereka pasti punya sumbangan, kontribusinya tapi tidak bisa diukur ya. Artinya tidak bisa bicara soal kuantitas spt apa, sekian persen tidak bisa." kata Eep. (Prz - PT Solid Gold Berjangka)
0 Comments
Leave a Reply. |
Visit Us
Archives
June 2021
Categories
All
|