PT SOLID GOLD BERJANGKA - Empu Rambut Perak menjadi nama yg melekat pada sosok pria bernama Amin. Dia mendapat julukan empu karena kepiawaiannya dalam membuat keris, sedangkan rambut perak ia dapatkan karena hampir semua rambutnya beruban. Selain julukan itu, ia jg mendapat gelar dari Kerajaan Banjar, Sultan Khairul Salah yaitu Empu Tosan Air yg memiliki arti, seniman besi dari Kerajaan Banjar. "Gelar tersebut saya dapatkan karena pekerjaan membuat keris tidak hanya mengolah besi menjadi benda tajam saja, tapi ada seni yg dituangkan dalam pembuatan keris tersebut," ungkap Amin. Dengan berbagai julukan itu, semua warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan sudah tidak asing lagi terhadap nama Amin alias Empu Rambut Perak. Bahkan pemandai besi dari Italia pun pernah datang mengunjungi tempat kerjanya yg berada di Jalan Pekapuran Raya, Banjarmasin. Semula, Amin mengira kedua orang asal Italia itu hanyalah pengunjung biasa spt yg lain, tapi setelah diketahui ternyata mereka jg pekerja seni besi, akhirnya mereka saling berbagi ilmu. "Mereka adalah pembuat pisau komando tradisional Italia," Amin menerangkan. Kemampuan membuat keris didapatnya ketika merantau ke Tuban, Jawa Timur pada 1986. Di sana ia belajar pada Empu Margono selama dua tahun sebelum kembali ke Kalsel. Sejak saat itu, ia menekuni pekerjaan membuat keris & kadang jg hanya menghias keris yg sudah jadi. "Kadang saya hanya membuat ganja (bagian pembatas gagang & tubuh keris), gerining, & lambai gajah," kata dia. Baca Juga : Foto Bareng, Olla Ramlan Dinilai Lebih Muda dari Prilly | SOLID GOLD Pria asal Nagara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan ini memiliki kelebihan tersendiri, ia sangat lihai membuat segala bentuk pamor (motif), bahkan pamor yg dihasilkan spt lukisan dalam lempeng besi.
Menurutnya, keindahan pamor ditentukan oleh campuran besi yg dilakukannya. "Keahlian tersebut bisa dipelajari, jika ingin belajar, datanglah setiap hari ke tempat kerja, lihatlah dulu, nanti jg pasti akan mengerti," terang Amin. Banyak yg menyangkutpautkan keris dgn mistis atau tuah, namun Amin tidak menyangkalnya, malah banyak pemesan yg ingin dirinya membuat keris yg bertuah. "Ya namanya jg permintaan pelanggan, saya harus layani keinginannya," lanjutnya. Saat pembuatan keris, Amin menjelaskan, dirinya hanya membacakan beberapa ayat dari Alquran. Hal itu ia lakukan agar kita semua mengingat kepada sang segala pencipta di dunia ini. Namun, ada ketakutan dari pria yg menjadi penasehat Paguyuban Wasaka Pecinta Keris di Kalsel ini saat dia menjadi terkenal. Ia takut kalau nantinya pesanan keris akan banyak datang menghampirinya. "Saya tidak ingin kewalahan menanggapi hal itu, karena membuat keris tidak bisa dikerjakan asal-asalan," imbuh ayah dari 3 anak ini. Untuk membuat satu keris, butuh waktu pengerjaan minimal selama 3 hari & hal paling sulit adalah bahan besi yg dipakai harus benar-benar tua, sekitar 100 hingga 200 tahun. Selama kurang lebih 30 tahun membuat keris, Amin mengungkapkan, ada satu keris yg mempunyai keistimewaan tersendiri, yaitu Keris Gagak Pasopati. Selain ornamen yg menyerupai burung gagak, sebelum pengerjaan keris tersebut ia harus berpuasa selama tiga hari. (Prz - Solid Gold Berjangka)
0 Comments
Leave a Reply. |
Visit Us
Archives
June 2021
Categories
All
|