PT SOLID GOLD BERJANGKA - Jurnalis perempuan independen asal Kanada Eva Bartlett mengungkap kebohongan media Barat dalam konflik Suriah pada sebuah jumpa pers di Perserikatan Bangsa-Bangsa baru-baru ini. "Saya sudah sering ke Kota Homs, Maaloula, Latakia, & Tartus lalu ke Aleppo, empat kali. Rakyat Suriah mendukung pemerintahnya & itu adalah kebenaran. Apa pun yg kalian dengar dari media Barat justru kebalikannya," kata Bartlett. "Dan dalam hal ini, apa yg kalian dengar dari media Barat, saya akan sebutkan--BBC, Guardian, the New York Times, & seterusnya--tentang apa yg terjadi di Aleppo adalah bertolak belakang dgn kenyataan yg sebenarnya." Berita- berita dari media arus utama, ujar Bartlett, sengaja menyampaikan berita bohong tentang apa yg sebenarnya terjadi di Suriah. Mereka menjelek-jelekkan pemerintahan Presiden Basyar al-Assad & mengecam dukungan Rusia terhadap Damaskus. Seorang reporter laki-laki dari Aftenposten, koran terbesar di Norwegia, menanyakan kepada Bartlett apa yg dia maksud dgn kebohongan itu. "Buat apa kami bohong, mengapa organisasi internasional yg ada di lapangan berbohong? Bagaimana Anda bisa menjelaskan & menyebut kami semua pembohong?" tanya dia kepada Bartlett. Wartawati asal Kanada yg sudah meliput di Suriah selama beberapa tahun sejak konflik pecah itu kemudian mengatakan, memang ada jurnalis-jurnalis jujur yg bekerja di media Barat, tapi media-media itu tidak melakukan verifikasi ke lapangan. Bartlett kemudian menanyakan apa nama organisasi kemanusiaan internasional yg berada di Aleppo timur selama ini yg dijadikan narasumber media Barat. Wartawan Norwegia itu hanya diam saja & Bartlett lalu menjawab sendiri pertanyaannya, "memang tidak ada." Baca Juga : Lama Menghilang, Kim Kardashian Kembali dgn Video Seronok | SOLID GOLD "Organisasi-organisasi itu mengandalkan laporan dari Pemantau Hak Asasi suriah (SOHR) yg bermarkas di Coventry, Inggris, yg dikelola oleh satu orang. Mereka (media Barat) jg mengandalkan Helm Putih. Organisasi kemanusiaan yg didirikan oleh mantan militer Inggris & didanai jutaan dolar oleh Amerika Serikat, Inggris, & negara-negara Barat," ungkap Bartlett.
"Organisasi itu (Helm Putih) bertujuan menyelamatkan warga sipil di Aleppo timur & Idlib..tapi nyatanya tidak seorang pun warga di Aleppo timur yg pernah mendengar nama mereka." Sementara cuplikan video yg mereka buat, kata Bartlett, berisi anak-anak yg sudah beberapa kali muncul dalam sejumlah laporan lain. "Seorang bocah perempuan bernama Aya muncul dalam sebuah video di bulan Agustus, lalu dia muncul lagi di bulan berikutnya dalam sebuah laporan lain di lokasi berbeda." "Jadi Helm Putih tidak bisa dipercaya. SOHR tidak dapat dipercaya. 'Aktivis tak ingin diketahui namanya' jg tidak bisa dipercaya. Sekali dua kali mungkin bisa, tapi jika berkali-kali? Tidak bisa dipercaya. Jadi narasumber kalian di lapangan sebetulnya tidak ada," beber Bartlett. Seorang jurnalis asal koran Italia Corriere della Sera mempertajam pertanyaannya kepada Bartlett tentang apa perbedaan media Barat & media Rusia dalam melaporkan konflik di Suriah. Selama ini stasiun televisi Rusia lebih sering menampilkan laporan tentang bantuan kemanusiaan & upaya damai ketimbang menyalahkan pihak lain. "Ini masih berhubungan dgn pertanyaan jurnalis Norwegia tadi yg menanyakan mengapa media Barat menyebarkan berita bohong tentang Suriah. Ini karena memang demikianlah agenda mereka. Jika mereka memberitakan hal yg sebenarnya di Suriah sejak awal maka kita tidak akan ada di sini membahas ini sekarang. Kita tidak akan melihat begitu banyak korban tewas." Bartlett seolah mempertegas apa yg terjadi selama ini di Suriah adalah bagian dari perang propaganda negara Barat lewat media untuk menjatuhkan rezim Suriah sesuai kepentingan mereka. (Prz - Solid Gold)
0 Comments
Leave a Reply. |
Visit Us
Archives
June 2021
Categories
All
|