Memang, dijaman skrg ini yg namanya agama berada diantara menguat atau bahkan melemah. Menguatnya: agama menjadi benteng ditengah maraknya kehidupan moderenitas yg menjunjung tinggi nilai-nilai hedonistis & materialistis. Melemahnya: peran agama semakin kian tergeser oleh kebudayaan yg lebih mengedepankan sekularitas.
Agama kini, seakan hanya menjadi simbol atau formalistas saja. Orang beragama hanya sebagai indentitas belaka. Contohnya: di negara ini (Indonesia), di KTP itu dicantumkan agamanya apa. Padahal, kalau menurut saya pribadi hal-hal yg demikian, tidak perlulah dibawa ke ranah publik. Sebab, agama itu urusannya sudah masuk urusan privasi. Bahkan banyak orang yg lebih memilih menjadi sekuler saja. Meninggalkan agama. Sebab mungkin, ditengah kehidupan masyarakat yg semakin kritis, mereka menganggap bahwa agama sudah tidak penting lagi. Agama hanya simbol formalitas saja. Namun perlu ditekankan, sekuler bukan berarti ateis. Bisa saja orang sekuler itu percaya Tuhan, tapi tidak percaya pada agama. Karena memang, agama kadangkala agama suka jadi akar suatu permasalahan. Contohnya terorisme. Orang bisa jadi teroris itu karena biangnya agama. Atau, orang tega saling bunuh krna masalah beda agama, atau cuma beda faham saja. Saya kira orang yg berani meninggalkan agama itu adlh sebuah pemikiran kritis. Di Barat sendiri, masyarakatnya lebih memilih sekuler daripada beragama. Toh, mungkin menurutnya apa untungnya. Apalagi djaman yg serba mengedepankan rasionalitas begini. Sekularisme saya kira sudah tak bisa kita hindari. Sekuler merupakan produk dari globalisasi. Dengan demikian, sekulerisme saya piker akan semakin kuat perannya. Sejauh ini, saya lihat makin banyak orang yg sekuler, meskipun orang itu menolak disebut sekuler. Koruptor, itu juga adalah sekuler. Meskipun orang itu taat beragama atau lainnya, tetap saja, kelakuannya itu dapat disebut sangat sekuler. Melebihi sekulernya orang Barat. Saya sendiri tidak menampik, bahwa dilingkungan sendiri banyak yg sekuler. Saya juga kadang jadi sekuler, meski saya itu beragama. Kita lihat saja kedepan. Apakah agama akan menguat atau melemah. Dengan semakin kritis & rasionalnya pemikiran orang skrg, agama akan bisa dtinggalkan oleh pemeluknya. Apalagi, kebanyakan agama hanya mengedepankan aspek ritualitas saja. Sementara, orang-orang kini sudah semakin sibuk, & tidak punya waktu mengurusi urusan begitu. Mungkin orang-orang akan berpikir, buat apa beragama, toh, itu cuma ritualitas belaka.
0 Comments
Leave a Reply. |
Visit Us
Archives
June 2021
Categories
All
|