PT SOLID GOLD BERJANGKA - Abdul Aziz (28) & Nadi Binto (26) bukan perampok kelas teri.
Dalam aksinya mereka bahkan berani menembak polisi dgn senjata api rakitan. "Catatan Kepolisian menunjukkan kedua pelaku merupakan kelompok penjahat spesialis pencurian mobil L 300 & sepeda motor, yg sangat meresahkan warga Surabaya." Tercatat 88 TKP sejak tahun 2016 telah disatroni. Kelompok Abdul Aziz selalu membawa senjata tajam, airsoft gun & senjata api saat beraksi. Mereka jg percaya diri karena membawa jimat. Jimat itu dibungkus kain warna hitam & diselipkan dalam tubuh. Para perampok itu rupanya yakin jimat tersebut punya kekuatan untuk melindungi mereka. Namun rupanya jimat tersebut tak berguna jika harus menghadapi peluru perwira Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL. Dua perampok ini tak berdaya ditembak Mayor Tunggul Waluyo. Rupanya para perampok spesial curanmor ini salah pilih target. Mereka tak tahu rumah di Jl Simorejo, Surabaya, itu adalah rumah anggota pasukan elite TNI AL. Rabu (5/7) dini hari, Mayor Tunggul mendengar ada suara aneh di garasi rumahnya. Dia melihat para perampok berusaha membawa kabur motor Honda Beat miliknya. Kemudian perwira Kopaska ini naik ke lantai dua mengambil senpi jenis FN miliknya. Saat itu jg Mayor Tunggul meneriaki maling & memberikan tembakan sebanyak tiga kali. Namun pelaku mengeluarkan senjata tajam. Mayor Tunggul melepaskan tembakan & mengenai Abdul Azis. Dia jatuh & dihajar oleh warga hingga tewas di lokasi. Kemudian, tembakan kelima, mengenai satu pelaku lagi yg bernama Nadi Binto. Polisi menemukan motornya di Jalan Krembangan. Tapi pelakunya sudah tidak ada di lokasi dekat motor yg banyak darah. Belakangan diketahui Nadi Binto jg tewas. Namun jenazahnya dibawa oleh satu pelaku lain untuk dimakamkan di Madura. Petualangan kelompok ini pun berakhir gara-gara apes pilih target. (Prz - PT Solid Gold Berjangka)
0 Comments
Leave a Reply. |
Visit Us
Archives
June 2021
Categories
All
|