PT SOLID GOLD BERJANGKA - Umumnya orang yg meninggal dunia akan dimakamkan dgn cara dikuburkan, tapi tidak dgn masyarakat Suku Dani. Orang yg meninggal akan diawetkan (mumi) dgn cara pengasapan. Nah di balik tradisi pengawetan tersebut, ada cerita bahagia di mana kehidupan warga Suku Dani menjadi lebih sejahtera. Sebuah penelitian di era 90an, total ada tujuh mumi yg berusia di atas 300 tahun. Ketujuh mumi itu tersimpan di tiga distrik atau kecamatan. Enam mumi laki-laki masing-masing ada di dua distrik, yaitu Kurulu & Assologaima, & satu mumi perempuan di Distrik Kurima. Bila Anda penasaran, mumi-mumi itu dapat dilihat kok, kecuali jasad perempuan. Bila mumi perempuan dikeluarkan, masyarakat setempat percaya kalau akan terjadi malapetaka. Jadi mumi perempuan harus tetap disimpan di honai atau rumah adat suku dani. Jadi, bila mau melihat mumi laki-laki, Anda harus bisa datang ke Distrik Kurulu tepatnya di Desa Yiwika. Namun yg harus Anda perhatikan, terutama para wisatawan wanita, jangan sekali-kali memegang mumi itu. Baca Juga : Cita Citata: Walau Kecil, tapi Ada Bentuknya | SOLID GOLD Ya, mumi itu hanya boleh dipegang oleh pria saja.
Konon kalau dipegang wanita, mumi itu akan mudah lapuk & jadi cepat rusak. Nah, di sinilah letaknya kebahagiaan masyarakat Suku Dani. Untuk melihat mumi itu, Anda akan dikenakan tarif yg telah disepakati. Bila sudah sepakat dgn harga, barulah mumi itu dikeluarkan dari honai. Selain itu, Anda akan dikenakan biaya tambahan, apabila ingin berfoto dgn mumi. Harga yg ditawarkan lumayan merogoh kantong, yaitu sekitar Rp200-300 ribu. Namun harga itu pastinya sebanding dgn pengalaman yg di dapat & dipastikan akan menjadi momen tak terlupakan seumur hidup, bukan? Dengan kata lain, adanya mumi itu dapat menambah penghasilan warga Papua. Belum kagi para mama --wanita tua di Papua-- yg menjajakan hasil kerajinan tangan, spt noken, kotka, taring babi, hingga kopi. (Prz - PT Solid Gold Berjangka)
0 Comments
Leave a Reply. |
Visit Us
Archives
June 2021
Categories
All
|