PT Solid Gold Berjangka - Para peneliti di Australia mengatakan bahwa teknologi yg memantau gerakan mata segera akan tersedia utk menentukan apakah pengendara terlalu letih utk bisa mengendarai mobil. Sebuah penelitian kerjasama antara Pusat Penelitian Alertness Cooperative Research Centre & Monash University di Melbourne telah melakukan pemantauan terhadap 20 pekerja rumah sakit yg bekerja dlm shift berbeda.
Para peneliti melihat gerakan mata para staf tersebut lewat alat yg dipasang di stir di dlm mobil. Teknologi yg dikembangkan oleh perusahaan teknologi Australia Seeing Machines menggunakan kamera yg dihadapkan ke wajah pengemudi, utk melakukan uji selama empat menit sebelum seseorang mengendara utk melihat pola kedipan mata & menguji tingkat kebugaran. Peneliti utama Megan Mulhall mengatakan faktor mengantuk menjadi masalah besar di Australia, dgn sekitar 20 persen kecelakaan disebabkan karena masalah pengemudi mengantuk. "Ini masalah besar, khususnya mereka yg bekerja dlm shift dimana jam kerjanya berbeda-beda." kata Mulhall. "Peneliti kami menemukan - walau ini masih dlm tahap awal, kami bisa meramalkan dr tes sebelum mengendara ini masalah yg ditimbulkan karena mengantuk. Menurut data, misalnya di negara bagian Queensland, dlm paruh pertama tahun 2018, terjadi 16 kematian & 129 orang harus dirawat di rumah sakit berkenaan dgn kecelakaan karena faktor mengantuk. Di tahun 2017, 23 orang meninggal, & 405 orang harus dibawa ke rumah sakit karena faktor kelelahan selama mengemudi. Mulhall mengatakan faktor pengemudi mengantuk adalah satu-satunya penyebab kecelakaan yg belum pernah diuji atau dipantau. Mengantuk menjadi satu penyebab kecelakaan mengendara yg belum bisa dipantau. (AAP: Julian Smith) "Kita sudah memiliki kamera utk memantau laju kendaraan, & juga alat utk mengecek kandungan alkohol namun pengemudi yg mengantuk adalah satu-satunya penyebab besar dimana kita belum bisa mencegah." katanya. Solid Gold "Salah satu solusi utamanya yg diketahui dr penelitian sebelumnya adalah menggunakan gerakan mata utk memantau & memperkirakan timbulnya masalah berhubungan dgn kelelahan sehingga orang mengantuk." Meski teknologi ini baru diujikan terhadap sampel yg sangat kecil di kalangan dokter & perawat, para peneliti berharap akan sudah bisa mengembangkan teknologi yg bisa digunakan oleh kalangan lebih luas. "Studi ini memfokuskan pada perjalanan dr rumah ke tempat kerja dimana pekerja memiliki shift kerja yg berbeda-beda, & ini tdk saja di dlm layanan kesehatan, tapi juga misalnya di pertambangan atau di industri restoran." kata Mulhall. "Penelitian kami adalah yg pertama melihat seseorang sebelum mengemudi jadi sebelum mengemudi apakah anda beresiko mengantuk apakah aman utk mengemudi?" (Ad -- PT Solid Gold Berjangka)
0 Comments
Leave a Reply. |
Visit Us
Archives
June 2021
Categories
All
|