Misteri Air 'Pertalite' di Sumur Warga yang Bisa Nyalakan Motor | PT SOLID GOLD BERJANGKA10/17/2018 PT Solid Gold Berjangka - Air sumur warga di Dusun Panjer, Desa Tunggalpager, Pungging, Mojokerto tiba-tiba saja tak bisa digunakan. Jangankan utk minum, utk mencuci & mandi saja, air sumur itu seakan tak berkawan.
Bahan Bakar Minyak (BBM) diduga warga telah mencemari sumber airnya. Dugaan itu bisa dilihat dr wujud air yg berminyak, tak bening lagi, & berbau seperti bensin. Warga menyebut bau air itu seperti bau pertalite. "Berbau & warnanya hijau, seperti pertalite" kata Khoirudin. Kondisi ini, lanjut Khoirudin, baru dia ketahui sejak 5 hari yg lalu. Lantaran listrik padam, bapak dua anak ini terpaksa mengambil air dr sumur di belakang rumahnya menggunakan timba. Saat itu lah dia melihat kondisi air sumur miliknya berwarna keruh & berbau minyak. Sementara bau mirip BBM pada air sumur miliknya, sudah dirasakan Khoirudin lebih dr sebulan yg lalu. Sebelum itu, air sumur di belakang rumahnya itu jernih, serta tak berasa maupun berbau. Akibat tercemar BBM, Khoirudin terpaksa beralih menggunakan air dr PDAM. Se&gkan utk minum keluarganya, dia terpaksa membeli air minum kemasan. Kodisi hampir sama terjadi di sumur milik Isti Mersiawan (45), tetangga dekat Khoirudin. Selain berbau mirip BBM, air sumur di rumahnya juga berwarna keruh. Padahal sebelumnya air sumur itu jernih, tak berwarna maupun berbau. "Baunya kayak bensin, warnanya tdk jernih lagi," cetusnya. Berbeda dgn tetangganya, Isti mengaku air sumurnya tercemar BBM sejak 6-7 bulan yg lalu. Oleh sebab itu, dia memilih menggunakan air PDAM utk keburuhan mandi & mencuci. Sementara utk minum, ibu dua anak ini terpaksa membeli air kemasan. Akibat tercemar BBM Isti mengaku biaya hidup tiap bulan membengkak. "Pakai PDAM utk mandi & mencuci. Kalau minum bei air galon. Membengkak sekitar Rp 600 ribu utk kebutuhan air," kata Isti. Indikasi lain jika air sumur itu tercemar adalah air sumur itu terbakar jika disulut dgn api. Bahkan air itu bisa menyalakan mesin motor. Pada Senin (15/10), tetangga dekat Khoirudin, Soleh meminta minyak yg diambil dr sumurnya. "Saya pisahkan air dgn minyaknya. Lalu minyaknya saya berikan ke Pak Soleh setengah botol air minum kemasan (sekitar 300 mililiter)," kata Khoirudin. Minyak yg menurut Khoirudin mirip BBM jenis Pertalite itu dimasukkan ke tangki motor Honda Grand milik Soleh. Sebelum itu, tanki bahan bakar sepeda motor tersebut telah dikosongkan. "Motornya bisa jalan, tak mogok," ungkapnya. Solid Gold Polisi sudah bergerak menyelidiki kasus ini. Bersama dgn Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mojokerto, polisi mengambil sampel airdr 5 titik sumur warga. Sampel air akan diteliti di laboratorium DLH. "Kami juga akan koordinasi dgn Dinas ESDM & Pertamina utk mencari sumber minyak tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Solikhin Fery. Fery menduga penyebab tercemarnya sumur warga adalah akibat rembesan tangki pendam milik SPBU Sawahan yg jaraknya kurang dr 100 meter. Kejadian serupa, kata Fery, pernah dialami Setyo Budi, warga yg rumahnya berjarak sekitar 50 meter dr SPBU Sawahan. Sekitar setahun yg lalu, Budi mengeluh ke pengelola SPBU lantaran air di rumahnya beraroma seperti bensin. "Saat itu tak sampai dibuktikan penyebab kontaminasi, sama SPBU dibiayai utk pindah titik pengeboran airnya. Dibuat sumur bor baru di 3 titik, aman semua," terang Fery. Namun pihak SPBU Sawahan mengelak jika tangki pendam milik SPBU dikatakan sebagai penyebabnya. Teknisi SPBU Sawahan Nanang Rudianto mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan di area SPBU. Mulai dr tangki pendam, sumur pantau, hingga penangkap limbah minyak (oil catcher). Hasilnya, dia memastikan tak ada kebocoran atau rembesan BBM dr tangki pendam. Menurut dia, penyusutan BBM di dlm tangki pendam masih dlm batas normal."Kami belum bisa berasumsi ke situ (terjadi kebocoran tangki pendam). Kami cek tangki pendam SPBU, di sumur pantaunya bersih, oil catcher kering," kata Nanang. Nanang menjelaskan, SPBU Sawahan mempunyai 4 tangki pendam yg masing-masing berkapasitas 30 ribu liter. Tangki-tangki itu utk menampung stok BBM jenis Pertamax, Premium, Pertalite, & Solar. "Untuk sementara belum kami temukan kebocoran di tangki pendam. Karena penjualan kami normal, kalau memang susut jelasnya kami tak bisa jualan, tapi nanti kami cek lagi," terang Nanang. Berdasarkan ciri fisik air sumur Khoirudin, tambah Nanang, minyak yg mencemarinya merupakan jenis gasolin. Sampel air yg dia ambil akan digunakan utk melengkapi laporan ke senior retail (SR) Pertamina. "Dari baunya mirip gasolin, bisa Pertamax, Pertalite, atau Premium. Kalau dr warnanya cenderung ke Premium & Pertalite," tandas Nanang. (Ad -- Solid Gold Berjangka)
0 Comments
Leave a Reply. |
Visit Us
Archives
June 2021
Categories
All
|